Nama Mbok Yem pastilah sudah akrab di telinga para pendaki Indonesia yang pernah ke Gunung Lawu. Warung sederhana ini seolah jadi obat penenang setelah para pendaki menempuh perjalanan panjang dengan medan yang berat.
![]() |
Pemilik sekaligus penjaga warung ini namanya Wakiyem atau biasa disapa Mbok Yem. Ia bukanlah perempuan biasa, wanita berusia 60 tahun ini terbilang legenda karena sudah membuka warung di gunung sejak tahun 1980-an.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Warung Mbok Yem ini terbilang sangat sederhana dengan dinding kayu tanpa cat. Tapi keberadaan warung ini diakui sangat membantu para pendaki.
![]() |
Selain sebagai tempat berteduh, warung ini juga menyediakan berbagai menu sederhana namun nikmat. Menu ikonik warung ini adalah pecel, gorengan, mie instan dan berbagai minuman.
Untuk memasok barang dagangan, Mbok Yem dibantu dua kerabat yang rutin mengantar bahan baku. Sementara untuk kebutuhan air, Mbok Yem mendapatkannya dari mata air Sendang Drajat yang berada tak jauh dari warung Mbok Yem.
Demi menjaga warungnya, Mbok Yem menetap di warung ini. Dahulu ia ditemani suami dan anak-anaknya namun kini ia berjualan sendiri usai sang suami meninggal dunia.
Seolah sudah terbiasa hidup di gunung, Mbok Yem hanya turun beberapa kali saja. Ia diketahui akan turun gunung ketika Idul Fitri atau saat ada keluarga yang menggelar acara hajatan.
![]() |
Baca juga : Anti Mainstream! 10 Foto Tunjukkan Pria Ini Bikin Latte Art di Puncak Gunung Indonesia
Banyak pendaki yang salut dengan kegigihan Mbok Yem, pasalnya Gunung Lawu diketahui memiliki cuaca yang ekstrem. Kadang suhu di gunung ini mencapai -5 derajat Celsius.
Kalau mendaki ke Gunung Lawu, sempatkan mampir ke warung Mbok Yem ya. Cicip juga pecelnya yang legendaris. (dvs/odi)