Siapa bilang makanan Minang tak bisa tampil modern bak sajian luar negeri yang ditata apik dan cantik? Chef Ragil Imam Wibowo dari Nusa Indonesian Gastronomy konsisten memperkenalkan makanan Minang dan makanan asli Indonesia lainnya dalam presentasi degustation khas Prancis.
Presentasi tersebut menampilkan elemen makanan yang disusun teliti dalam porsi atau sampel kecil. Tampilan keseluruhannya pun memiliki sentuhan seni yang tinggi. Ditemui detikFood (8/3) di restorannya, chef Ragil bercerita soal menransformasikan makanan Minang menjadi lebih modern dengan gaya degustation itu.
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa makanan Minang yang pernah chef Ragil ubah tampilannya adalah rendang, gulai, hingga bubur kampiun. Pada gulai tambusu, misalnya, chef Ragil menampilkan potongan tambusu dalam ukuran lebih kecil, bukan besar-besar seperti tambusu umumya di pasaran.
![]() |
![]() |
Gulai kerang kampak, gulai otak, dan kerabu ikan pun tampil menarik selera. Tak ketinggalan ikan salai goreng yang saus baladonya dibuat dalam bentuk espuma atau busa. Juga bubur kampiun yang tiap elemennya dipisahkan lalu tampilannya dipercantik satu per satu.
Mengenai tantangan, chef Ragil mengaku yang utama adalah mendapatkan bahan yang sangat autentik. Chef berkaca mata ini melanjutkan, "Kemudian teknik masaknya juga harus sama atau lebih baik. Lebih baik maksudnya bisa menggunakan teknik modern yang ada di dunia masak. Misalnya menyajikan ayam yang normalnya dimasak lama, tapi gizinya lebih ada."
![]() |
Ia juga yakin masakan Indonesia akan menjadi lebih baik, tak kalah dari masakan luar negeri. "Nggak lebih dari 5 tahun kalau menurut prediksi saya. Anak-anak muda, banyak chef muda yang sudah sangat luar biasa dalam menyajikan makanan. Ketika mereka mulai lagi memperkaya tekniknya, vocabulary makanan Indonesia, kita bisa bayangkan apa jadinya makanan Indonesia. Pasti jadi makanan yang mendunia dan luar biasa," pungkasnya.
(sob/odi)