Ditemui di Jakarta (4/3) Chef Grace Natalia Titaheluw menceritakan beberapa kue tradisonal dari Sulawesi. Meskipun bahan bakunya sederhana, kue-kue manis ini hadir dengan tampilan dan rasa yang enak.
1. Putu Pese
![]() |
Putu pese dikenal sebagai kue manis asal Bugis. Dinamakan putu pese karena kue ini dibuat dengan cara ditekan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga : Mie Cakalang hingga Sup Kaledo Autentik Bisa Disantap di Restoran Ini
2. Sikaporo
![]() |
Kue manis yang satu ini biasa terlihat saat momen pernikahan suku Bugis. Bahan utaman untuk membuat sikaporo adalah telur, santan dan gula.
Daun pandan juga biasa ditambahkan dalam kue ini untuk menghasilkan warna hijau sekaligus aroma harum. Kue yang dimasak dengan cara dikukus ini punya tekstur lembut.
3. Katirisala
![]() |
Masyarakat Bugis-Makassar bangga dengan kue bernama katirisala ini. Kue ini juga jadi kudapan manis yang wajib hadir ketika menggelar pesta pernikahan.
Katirisala terbuat dari beras ketan yang dikukus kemudian dibuat berlapis dengan santan yang dimasak bersama gula merah. Kue ini biasanya disajikan sebagai jamuan saat minum kopi atau teh.
4. Sanggara Belanda
![]() |
Kue ini menggunakan nama Belanda karena awalnya memang makanan favorit orang Belanda. Kue ini terbuat dari pisang raja yang digoreng lalu disajikan bersama campuran margarin, kacang tumbuk dan gula pasir.
Chef Grace menjelaskan, dahulu orang Belanda yang datang ke Sulawesi selalu menyantap pisang yang diolesi margarin dan gula. Makanan inilah yang kemudian dimodifikasi masyarakat Sulawesi zaman dahulu.
5. Sari manis
![]() |
Kue sari manis terbuat dari buah sukun yang dikukus kemudian dipipihkan menjadi bentuk bundar. Kue ini kemudian disajikan dengan saus yang terbuat dari gula merah campur santan.
Sari manis biasanya disantap bersama saraba yakni wedang jahe khas Sulawesi. Rasanya manis dan hangat karena terbuat dari jahe, santan dan gula merah.
Baca juga : Mampir ke Kemang untuk Tuntaskan Kangen Masakan Sulawesi (dvs/odi)