Sama seperti perkembangan tren fashion, makanan pun memiliki rotasi tren tersendiri. Setiap tahunnya, tren makanan selalu berganti. Ratusan tahun yang lalu ada beberapa makanan yang justru dibenci dan kurang populer, seperti yang dilansir dari Reader's Digest (19/02).
Baca Juga: Ternyata Ini 5 Bahan Makanan Paling Populer Sepanjang 2017
Lobster
Foto: iStock
|
Lobster sendiri mulai disukai benyak orang di era digital, menurut ahli diet Julia Werth, lobster memiliki tampilan yang cantik dan Instagrammable. Selain itu lobster juga tinggi akan protein, dan memiliki rasa yang enak.
Kentang
Foto: iStock
|
Tapi semakin meningkatnya popularitas kentang, ditambah dengan inovasi dari hidangan kentang. Makanan berbahan dasar kentang semakin diminati, terutama ketika french fries mulai terkenal. Menurut beberapa ahli gizi, kentang merupakan sumber serat dan potassium terutama ketika dimakan dengan kulitnya.
Cokelat
Foto: iStock
|
Rasa pahit dari biji cokelat sudah dicampur dengan berbagai bahan lain, seperti susu hingga gula. Menurut ahli diet Julia Werth, mengonsumsi cokelat hitam dapat menurunkan risiko terkena penyakit jantung dan anti oksidan.
Kaldu
Foto: iStock
|
Entah kapan sisa tulang dari daging sapi atau hewan lainnya, mulai disulap menjadi kaldu untuk dicampur ke dalam berbagai hidangan. Tapi kaldu ini mengandung protein yang tinggi dan rendah kalori.
Kaviar
Foto: iStock
|
Sehingga populasi ikan ini sempat langka selama beberapa generasi, dan mulai berkembang kembali menjadi industri makanan mahal lewat kaviar yang disajikan di tempat hingga restoran mewah.
Tomat
Foto: iStock
|
Kini tomat digunakan untuk berbagai hidangan di seluruh belahan dunia. Mulai dari campuran saus, salada, hingga sebagai makanan pelengkap.
Kol
Foto: iStock
|
Seperti kimchi dari Korea, yang berbahan dasar sayul kol. Lalu kini banyak juga jenis kol yang mulai dijual di supermarket, dan menurut Julia Werth, sayur kol ini menyediakan probiotik yang sehat dan kaya manfaat untuk tubuh.
Baca Juga: Makanan Indonesia Juga Populer di Amerika, Ini 5 Restoran Indonesia di Los Angeles
Halaman 2 dari 8