Tak hanya terbuat dari biji kopi, kopi juga bisa diracik dari bahan-bahan lain. Seperti dedaunan hingga biji buah-buahan. Selain lebih sehat, kopi dari biji buah dan dedaunan tertentu punya rasa yang tak kalah lezat.
Berikut beberapa kopi yang tidak terbuat dari seduhan biji kopi.
Kopi biji salak
Foto: dokdetik.com
|
Perbedaannya terletak pada kandungan kafeinnya. Kopi ini dinilai ramah di lambung dan memiliki khasiat bagi penderita diabetes. Harga 50 miligram bubuk kopi salak hanya dibanderol sebesar Rp 10 ribu.
Kopi biji buah Juwet
Foto: dokdetik.com
|
Ismail memanfaatkan biji Juwet yang melimpah di wilayahnya. Inspirasinya sendiri datang dari salah satu temannya yang membuat kopi alternatif berbahan non biji kopi.
Tidak hanya enak dinikmati sebagai minuman, kopi juwet juga memiliki berbagai kandungan yang dapat mencegah dan mengobati sejumlah penyakit. Seperti menurunkan gula darah, mencegah penyakit jantung, mengobati infeksi, melancarkan pencernaan, mencegah kanker, dan menjaga kesehatan mulut.
Baca juga: Kreasi Baru! Kopi Biji Buah Juwet yang Unik dari Lamongan
Kopi mangrove
Foto: dokdetik.com
|
Cara pembuatan kopi mangrove dari Desa Tunggul ini, bisa dibilang sangat mudah. Awalnya, buah mangrove diambil bijinya untuk dikeringkan dengan cara dijemur. Setelah kering, biji buah mangrove ini kemudian dirajang kecil-kecil atau diparut menggunakan parutan kelapa.
Kopi jamur
Foto: dokdetik.com
|
Cara penyeduhannya sama dengan kopi instan lainnya. Hanya saja Mushroom Coffee punya beragam manfaat. Menurut buku Herbal Medicine: Bimolecular and Clinical Aspect, jamur telah digunakan di berbagai negara Asia selama berabad-abad untuk mengobati kanker, mengontrol gula darah, tekanan darah, meningkatkan sistem kekebalan, dan kesehatan hati.
Selain itu, kopi ini juga baik untuk kesehatan usus. Karena kandungan pH dalam kopi jamur ini dapat meningkatkan pertumbuhan bakteri baik dalam melindungi usus. Jamur juga bisa melawan efek samping dari kopi. Seperti gelisah atau rasa panas di perut.
Kopi Kawa Daun
Foto: dokdetik.com
|
Kawa Daun sendiri adalah daun kopi lokal yang dikeringkan dan disangrai selama kurang lebih 12 jam. Daun kopi kering ini lalu diseduh seperti teh dengan air dingin lalu dimasak mendidih. Biasanya didihkan di dalam tembikar atau panci. Setelahnya, air rebusan itu bisa langsung diminum.
Kawa daun ini sering juga dicampur kayu manis, susu dan rempah lain agar lebih nikmat. Konon, kawa daun mulanya muncul pada masa Kolonial Belanda. Dulunya masyarakat Sumatera Barat tidak diperbolehkan menikmati kopi, karena kopi dianggap sebagai minuman kalangan tertentu.
Baca juga:Menyeruput Kawa Daun, Kopi 'Perjuangan' yang Bersejarah