Ragam Kedai Legendaris di Kawasan Glodok Hadir di Festival Kuliner Glodok

Sajian Spesial Imlek

Ragam Kedai Legendaris di Kawasan Glodok Hadir di Festival Kuliner Glodok

Dewi Anggraini - detikFood
Senin, 04 Feb 2019 18:10 WIB
Ragam Kedai Legendaris di Kawasan Glodok Hadir di Festival Kuliner Glodok
Foto: dokdetikFood/Dewi Anggraini
Jakarta - Di festival kuliner ini, Anda bisa manjakan lidah dengan ragam jajanan enak yang ada di kawasan Glodok. Ada rujak shanghai hingga es kopi berusia 92 tahun.

Wilayah Glodok dikenal sebagai salah satu spot wisata kuliner ibukota. Di sana, ada banyak penjaja makanan enak yang legendaris. Kini tak usah jauh-jauh ke wilayah Glodok untuk merasakan citarasa jajanan di sana. Sebab ada di Mal Ciputra Jakarta ada Festival Kuliner Glodok.

Festival kuliner ini berlangsung dari tanggal 23 Januari hingga 10 Februari 2019. Berikut 5 sajian enak yang tim detikFood coba saat berkunjung ke Festival Kuliner Glodok.

Rujak Shanghai Encim

Foto: dokdetikFood/Dewi Anggraini
Rujak Shanghai Encim jadi salah satu kedai legendaris yang sudah ada sejak tahun 1950-an. Namanya sendiri diambil lantaran dulu sang pemilik kedai, Encim memjual rujak uniknya di depan bioskop Shanghai. Saat ini, Rujak Shanghai Encim sudah dikelola oleh generasi ketiga.

Berdasarkan keterangan Ratna, suaminya bernama Budimananlah yang kini mengelola bisnis kuliner itu. Rujak Shanghai sendiri berisi kangkung rebus, potongan ubur-ubur, juhi basah, lobak, dan mentimun. Kemudian disiram dengan saus merah muda plus kacang tumbuk. Tak heran kalau rasanya cukup beragam. Sausnya sendiri bertekstur kental dan terasa asam manis.

Selain rujak Shanghai, kedai ini juga menyediakan rujak juhi. Rujak juhi di sini isinya berupa tahu, kentang, mie, mentimun, selada, dan juhi panggang. Kemudian disiram saus kacang.

Sate Padang Petak IX

Foto: dokdetikFood/Dewi Anggraini
Tak kalah legendaris, Sate Padang Petak IX sudah ada sejak tahun 1976. Saat ini, gerai ini dikelola oleh generasi kedua keluarga Pak Kambarudin. Satenya sendiri merupakan sate khas Pariaman.

Sejak dulu, kedai sate yang berlokasi di kasawan petak IX, Glodok itu menyediakan sate daging, jantung, dan lidah. Tapi karena banyak peminatnya, kini ada pilihan sate ayam. Kedai ini kini memiliki 6 cabang di Jakarta.

Menurut keterangan Devi, anak dari pengelola Sate Padang Petak IX, dibutuhkan sebanyak 40 macam bumbu untuk membuat sate Padang ini. Tak heran kalau bumbu yang ada meresap hingga ke dalam daging. Kuahnya sendiri berwarna cokelat kemerahan dengan rasa yang cukup pedas.

Kopi Es Tak Kie

Foto: dokdetikFood/Dewi Anggraini
Ini dia kedai es kopi yang sangat legendaris di kawasan Glodok. Kedai ini sudah ada sejak tahun 1927. Kopi Es Tak Kie, pertama kali didirikan oleh seorang perantau dari China bernama Liong Kwie Tjong. Awalnya, kedai ini hanya sebuah warung kopi yang ada di kawasan Petak IX.

Terdapat dua pilihan kopi di sini, kopi hitam dan kopi susu. Es kopi susu milik Kopi Es Tak Kie tak kami lewatkan di Festival Kuliner Glodok. Meski es kopi susu, kopinya tetap terasa. Rasanya sedikit asam namun fruity. Sluurp!

Kuotie Shangtung Ling

Foto: dokdetikFood/Dewi Anggraini
Kuo tie jadi salah satu jajanan kaki lima yang paling digemari di wilayah pecinaan. Berasal dari China, kuo tie mirip seperti dumpling. Tapi biasanya isiannya menggunakan daging babi cincang serta sayuran. Bagian kulitnya terdiri dari campuran tepung terigu dan garam.

Kuo tie di sini menggunakan campuran daging ayam dan udang. Seporsinya berisi lima buah kuo tie. Begitu membeli, sang penjaga akan langsung memanggang kuo tie di atas teflon. Rasa gurih dan tekstur renyah dari penggunaan sayuran manjakan lidah. Makin enak dicocol dengan saus sambal yang dicampur dengan bawang putih giling.

Pho Pho's Kaloci

Foto: dokdetikFood/Dewi Anggraini
Tak hanya berisi kedai legendaris yang ada di Glodok. Festival ini juga menyediakan ragam sajian dari Cina peranakan lainnya. Kali ini berasal di Pontianak.

Pho Pho's Kaloci justru tak memiliki gerai. Kedai ini malah aktif di pemasaran online. Menurut keterangan sang penjual, kaloci merupakan sejenis mochi. Bedanya, mochi dibentuk bulat dan memiliki isian. Kaloci justru berbentuk balok kecil dan ditaburi isian berupa kacang halus.

Wah, tekstur camilan ini mulur dan lembut. Rasa gurih dari kacang menambah citarasanya. Ini cocok untuk jadi pencuci mulut. Nyam!

Halaman 2 dari 6
(dwa/odi)

Hide Ads