Mereka belajar mengolah kopi dari mulai menanam, okulasi, sortir, penyangraian biji kopi, sampai penyeduhannya. Mereka juga mempelajari bagaimana mengolahnya menjadi minuman kopi Muria yang layak minum.
![]() |
Mutohhar, Ketua Kantor Urusan Internasional UMK menjelaskan, kegiatan ini untuk mengenalkan potensi Kudus berupa kopi Muria. "Untuk mengenalkan potensi kopi khas Muria. Masyarakat lokal Kudus mempunyai kopi. Kami membawa mahasiswa asing ke sini, untuk melihat langsung potensi Kabupaten Kudus, " kata Mutohhar kepada wartawan di lokasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Ini kali ketiga. Sebelumnya hanya memperkenalkan saja. Kali ini, kita membawa mereka agar tahu secara langsung bagaimana kopi itu mulai ditanam, dan setelah ini kita akan mengajak mereka ke beberapa potensi Kudus," jelasnya.
Kegiatan yang diberi nama Living in Asia ini dikuti dari peserta 8 negara Asia dan Afrika. Dari Asia ada dari Vietnam, Thailand, Afganistan, dan Afrika seperti Mesir, Sudan dan Burundi. Khusus kali ini, ada peserta sebanyak dua orang asal Vietnam yang dikirim oleh keduataan Indonesia yang di Hanoi.
"Mereka di sini 5 hari mulai 16 Januari dengan programnya dinamakan Living in Asia. Global isinya Kudus lebih banyak. Beberapa peserta sebagian besar dari Asia," terang Mutohhar.
Para peserta terlihat menikmati proses pengolahan kopi tersebut. Seperti penyangraian biji dan sortir biji kopi di kediaman Purbo (50) di Dukuh Kembang Selo, Desa Colo. Lantas, mereka menuju kebun kopi untuk belajar menanam tanaman kopi yang diajarkan oleh Rusdiono, seorang petani kopi setempat.
![]() |
Shaista Azimi, seorang peserta dari Afghanistan mengatakan, baru kali ini dia ikut mengolah dan menanam biji kopi. Baginya, ini adalah pengalaman, sekaligus belajar mengetahui lebih soal pengolahan kopi.
"Saya baru pertama ikut kegiatan menanam kopi, mengolah kopi di Kudus ini. Menarik kegiatan ini. Saya senang," kata Shaista dengan menggunakan Bahasa Indonesia.
![]() |
Peserta lain asal Vietnam, Pham Thi Thao, bahkan memuji kelezatan kopi khas Muria ini. Terutama bila dibandingkan dengan kopi Vitenam. "Kopi Muria dengan kopi Vietnam, sama-sama enak. Enak kopi di sini. Hanya kopi Vietnam memang lebih kuat rasanya. Mungkin karena baru pertama, ya," terang mahasiswi Hanoi University ini.
(lus/lus)