Kecombrang, Si Bunga Eksotis yang Bikin Masakan Segar Aromatik

Makanan Lokal Sehat

Kecombrang, Si Bunga Eksotis yang Bikin Masakan Segar Aromatik

Devi Setya - detikFood
Selasa, 15 Jan 2019 17:30 WIB
Foto: Istimewa
Jakarta - Di Indonesia kecombrang atau honje bukanlah bumbu masak baru. Tetapi kini banyak chef di dunia melirik bumbu segar ini karena rasa dan aromanya yang unik.

Kecombrang memiliki nama latin Etlingera elatior, tumbuhan berbentuk bunga ini banyak dimanfaatkan sebagai bumbu masak di Asia. Selain Indonesia, kecombrang juga banyak dipakai di Malaysia dan Thailand.

Masyarakat di Medan biasa menyebut bunga ini dengan nama kincung, di Minangkabau terkenal sebagai sambuang atau rias dan di Bali dikenal dengan sebutan kecicang. Sementara orang Sunda menyebutnya sebagai honje.
Kecombrang, Si Bunga Eksotis yang Bikin Masakan Segar Aromatik Foto: Istimewa

Baca juga : Bunga Kecombrang, Pencegah Masuk Angin

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sekilas tumbuhan ini terlihat seperti pohon pisang-pisangan dengan bentuk daun yang memanjang. Batang kecombrang yang kokoh bisa tumbuh hingga tinggi 5 meter.

Orang banyak menggunakan bagian bunganya yang masih kincup dan berwarna merah muda. Bunga ini memiliki bentuk memanjang dengan ukuran cukup besar.

Bunga ini mengeluarkan aroma segar dan rasa khas yang harum sehingga banyak orang menjadikannya bumbu penyedap. Rasanya asam mirip jeruk lemon dan pedas jahe dengan aroma harum serai. Karenanya kecombrang disebut 'ginger troch' dan kini menjadi primadona bumbu para chef internasional.
Kecombrang, Si Bunga Eksotis yang Bikin Masakan Segar Aromatik Foto: Istimewa

Di Jawa Barat misalnya, kecombrang biasa dijadikan lalapan ataupun direbus untuk disantap dengan sambal. Lain lagi di beberapa daerah di Jawa Tengah yang mengolah kecombrang sebagai campuran urap ataupun pecel. Kecombrang kukus sering dijadikan pecel di Banyumas, sementara di Pekalongan ada urap yang terbuat dari nangka muda dengan campuran kecombrang iris.

Di Bali, masyarakatnya memanfaatkan bagian bunga dan batang mudanya. Setelah diiris kasar, kecicang dan batangnya yang disebut bongkot ini biasa dijadikan campuran sambal matah.

Penyebaran kecombrang ternyata sangat luas, masyarakat Tanah Karo, Sumatera Utara menggunakan kecombrang sebagai bahan baku membuat sayur asam khas Karo. Bunga harum ini juga biasa dijadikan penghilang bau amis saat memasak olahan ikan.
Kecombrang, Si Bunga Eksotis yang Bikin Masakan Segar Aromatik Foto: Istimewa

Di Sumatera Utara, kecombrang populer dengan sebutan asam cekala. Bunga ini juga dijadikan campuran untuk memasak arsik ikan mas khas Batak.

Sedangkan Sulawesi Selatan, bunga ini populer disebut patikala. Hidangan yang biasa dimasak dengan bunga ini adalah pallu mara yang berbahan baku ikan. Ada juga urap khas Luwu bernama kapurung yang selalu mencampur irisan bunga kecombrang.

Baca juga : Memilih Kecombrang

Bukan hanya bunganya saja, tunas muda kecombrang juga bisa dijadikan obat masuk angin dan penurun panas alami. Cara penggunaannya yakni dengan cara dibakar kemudian dikonsumsi.

Bunga ini juga dengan mudah ditemui di pasar tradisional maupun di supermarket. Bunga banyak dijual dalam bentuk kuncup dan dijual secara satuan.
Kecombrang, Si Bunga Eksotis yang Bikin Masakan Segar Aromatik Foto: Istimewa

Hampir semua bagian tanaman ini bisa dimanfaatkan dalam masakan, termasuk bagian buahnya. Buah kecombrang yang dikenal sebagai asam patikala ini berbentuk berjejalan dalam bongkol cukup besar, diameternya bisa sampai 20 centimeter.

Setiap butir buah kecombrang memiliki bentuk bulat kecil dengan rambut halus dipermukaannya. Saat sudah matang, buah ini berwarna kemerahan hingga coklat. Rasa asam patikala ini asam segar kecut.

Mirip seperti bunga dan batang mudanya, bagian buah kecombrang juga digunakan sebagai campuran masakan. Saking populernya, buah kecombrang ini sekarang banyak dijual secara online dengan harga beragam mulai Rp 35 ribu hingga Rp 61 ribu dengan ukuran 500 gram sampai 1 kilogram. (dvs/odi)

Hide Ads