5 Fakta Menarik Soal Daging Buaya, Rasanya Mirip Daging Ayam dan Ikan

5 Fakta Menarik Soal Daging Buaya, Rasanya Mirip Daging Ayam dan Ikan

Andi Annisa Dwi Rahmawati - detikFood
Selasa, 15 Jan 2019 11:30 WIB
5 Fakta Menarik Soal Daging Buaya, Rasanya Mirip Daging Ayam dan Ikan
Foto: iStock
Jakarta - Tak umum dikonsumsi di Indonesia, daging buaya laku di China dan Amerika. Lantas, benarkah rasa daging reptil ini enak?

Buaya kembali jadi sorotan setelah menewaskan seorang perempuan di Sulawesi Utara. Buaya bernama Merry menerkam Deasy Tuwo yang sehari-harinya bekerja sebagai pemberi makan buaya seberat 600 Kg ini.

Baca Juga: Rentetan Cerita Buaya 600 Kg Makan Orang di Sulut

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski tergolong hewan buas, beberapa pihak rupanya memelihara dan bahkan menernakkan buaya. Dagingnya juga banyak dikonsumsi di sebagian Amerika, Hong Kong, dan China. Berikut fakta-fakta unik seputar daging buaya yang dirangkum detikFood (15/1).

1. Rasa daging buaya

Foto: iStock
1. Rasa daging buaya
Chef Kenny Gilbert di Amerika Serikat pernah mencicip olahan daging buaya. Dikutip dari Food & Wine (23/3//16), ia berujar rasa buaya mirip daging ayam. "Ketika dimasak, buaya memiliki tekstur yang sama dengan ayam berdaging gelap, hanya saja dengan sedikit rasa amis seperti ikan," kataya.

Ia lalu mengibaratkan rasa daging hewan buas ini dengan deskripsi lain. "Anggap saja seperti ayam dan sekelompok ikan punya anak, (rasanya seperti itu)," lanjut Kenny. Ia kesulitan menggambarkan dengan jelas rasa daging buaya. Hanya saja ia berkomentar, "Tidak seperti yang saya bayangkan, tapi rasanya tepat dan sangat lezat."

2. Disebut sebagai superfood

Foto: iStock
2. Disebut sebagai superfood
Selain rasanya eksotik, daging buaya juga disebut-sebut sebagai superfood alias makanan bernutrisi tinggi. Ask Men memaparkan daging buaya punya lebih banyak jaringan otot tanpa lemak dan kandungan lemak jenuh lebih tinggi dibanding daging sapi tanpa lemak sekalipun. Daging buaya juga sangat rendah kolesterol.

Dalam 100 gram olahan daging buaya rebus mengandung 46 gram protein. Jumlah ini lebih tinggi ketimbang olahan ayam tanpa tulang rebus yang hanya memiliki 25 gram protein. Kelebihan lainnya, daging buaya tinggi serat dan merupakan sumber asam lemak omega 3 yang baik.

3. Olahan daging buaya

Foto: Istimewa
3. Olahan daging buaya
Bagian buaya yang paling banyak dikonsumsi di Florida, Amerika Serikat adalah iga. Biasanya iga buaya dipanggang sama seperti daging babi, sebut Chef Gilbert. Sementara itu di China, beberapa restoran menyajikan sup buaya.

Quartz (13/9/16) bahkan mengatakan di China daging buaya juga digoreng dan dipanggang. Tak jarang olahan buaya panggang utuh dijual seperti sate oleh penjaja makanan kaki lima.

Sementara di Indonesia, daging buaya juga dikonsumsi meski tak umum. Di Kalimantan Timur dan di wilayah Jawa Timur ada sate buaya. Konon rasanya gurih, kenyal, dan disukai banyak orang. Terlebih daging di bagian tubuh belakang hingga ekornya.

4. Jadi menu primadona

Foto: Istimewa
4. Jadi menu primadona
Baru-baru ini sebuah festival makanan Los Angeles bahkan menghadirkan menu spesial, daging buaya panggang buatan restoran Black Sugar Rib Company. Kabarnya butuh waktu 4-6 minggu untuk memanggang reptil ini.

Buaya utuh panggang yang sudah matang ini bisa dilihat oleh pengunjung Smorgasurg Food Festival 2018. Para pengunjung juga bisa mencicipi daging buaya panggang itu secara gratis jika membeli Black Sugar Reguler BBQ.

Baca Juga: Wouw! Ada Buaya yang Dipanggang Utuh di Festival Kuliner Ini

5. Dijual online

Foto: Istimewa
5. Dijual online
Karena lumayan banyak peminat di China, daging buaya dijual via online. Beberapa situs jual beli mengiklankan produk daging buaya mentah. Bahkan ada yang mengklaim manfaat kesehatannya untuk menyembuhkan asthma.

Harga daging buaya ini bervariasi. Ada yang 129 yuan (Rp 269.000) untuk 800 gram daging buaya atau 310 yuan (Rp 647.000) untuk ukuran 400 gram. Tertarik coba?
Halaman 2 dari 6
(adr/odi)

Hide Ads