Perhatikan 5 Hal Ini Kalau Mau Beli Franchise Warteg

Tren Bisnis Kuliner

Perhatikan 5 Hal Ini Kalau Mau Beli Franchise Warteg

Dewi Anggraini - detikFood
Kamis, 10 Jan 2019 19:30 WIB
Perhatikan 5 Hal Ini Kalau Mau Beli Franchise Warteg
Foto: Istimewa/dok. detikFood
Jakarta - Paket kemitraan atau franchise juga digunakan dalam bisnis warung Tegal alias warteg. Sebelum terjun dan memulai bisnis warteg, sebaiknya perhatikan hal penting ini.

Warteg dengan nama 'Warteg Kharisma Bahari' merupakan bisnis frenchise kuliner yang berkembang cukup pesat. Pemiliknya merupakan pria asal Tegal bernama Sayudi. Saat ini, ia sudah memiliki sekitar 210 cabang.

Sayudi sendiri sudah menerapkan sistem franchise warteg sekitar 10 tahun yang lalu. Meski begitu, pria yang akrab disapa Yudhika itu sudah menggeluti bisnis warteg selama 25 tahun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dimulai dengan sistem bagi hasil, akhirnya ia memberanikan diri untuk membuka sistem franchise. "Dari sistem bagi hasil itu ada yang pesan warung ke kita. Awalnya seperti itu, nggak sengaja tadinya," ungkap Sayudi selaku pemilik Warteg Kharisma Bahari saat dihubungi detikFood (10/01).

Lewat mutut ke mulut, franchise Warteg Kharisma Bahari akhirnya berjalan dengan baik. Nah, sebelum memutuskan untuk bermitra, Sayudi membagikan 5 hal yang perlu diperhatikan calon mitra ini. Agar bisnis warteg berjalan dengan lancar.

Dana

Foto: Ilustrasi: Luthfi Syahban
Tetapkan dulu berapa dana yang akan diinvestasikan dalam bisnis franchise warteg ini. Sebab meski dana kemitraan awal Rp 110 juta, jumlah itu belum termasuk sewa tempat dan interior gerai.

Besar serta lokasi gerai warteg sebenarnya sangat berpengaruh dengan dana yang Anda miliki. Jadi pastikan dari awal, berapa jumlah dana yang akan Anda gunakan untuk mengikuti bisnis ini. Jangan gunakan seluruh tabungan yang ada untuk memulai bisnis franchise warung makan.

Lokasi

Foto: Istimewa/dok. detikFood
Calon mitra wajib tahu soal lokasi. Meskipun dalam kemitraan warteg Kharisma Bahari, pihak Sayudi sudah merekomendasikan lokasi pembukaan warteg yang tepat.

Menurut Sayudi, lokasi yang strategis untuk membuka usaha warteg ialah di dekat jalan protokol, gedung perkantoran hingga universitas.

"Kami membaca kondisi lingkungannya. Pandangan umumnya di dekat jalan protokol, rumah sakit, perkantoran juga kampus. Tapi ada juga pandangan lain yang bisa dirasakan oleh naluri (pemain lama)," jelas Sayudi.

Pekerja

Foto: detikFood
Ini jadi salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam memulai bisnis warteg. Meski Sayudi membantu para mitranya untuk mencari pekerja, mitra yang memutuskan sistem beli putus harus mencari karyawannya sendiri.

"Kendala terbesar memang di karyawan. Gimana caranya bikin karyawan betah," ungkap pria kelahiran tahu 1973 itu.

Untuk itu, Sayudi menyarankan agar membuat tempat yang nyaman bagi para pekerja. Contohnya melengkapi warteg dengan wifi. Atau bahkan kalau sudah besar, tambahkan AC di tempat menginap pekerja.

Baca pasar

Foto: Trio Hamdani/detikFinance
Tak hanya lokasi yang bisa dirasakan secara naluri oleh para pemain lama. Sebaiknya konsultasikan jumlah investasi awal Anda dengan penyedia franchise terlebih soal harga sewa tempat. Sepengalaman Sayudi, dirinya mampu menghitung berapa maksimal modal yang harus dikeluarkan jika membuka warteg di lokasi A, B, dan C.

Lagi-lagi pria 46 tahun itu berkata, "Karena sudah biasa membaca (pasar), kalau daerah ini maksimal sekian rupiah."

Jangan terkecoh dengan harga yang ditawarkan penyewa tempat. Meski tempatnya sangat strategis. Sebab, keuntungan jadi poin penting dalam menjalankan bisnis.

Inovasi

Foto: detikFood
Siapa bilang bisnis warteg tak harus melakukan inovasi. Faktanya, semakin banyak pesaing membuat Sayudi membuat inovasi pada Warteg Kharisma Bahari. Pria asal Tegal itu akan segera membuka Warteg Kharisma Bahari versi 'elegan'.

Sesuai namanya, warteg ini tetap menyuguhkan suasana warteg pada umumnya. Hanya saja memiliki desain interior yang cukup modern. Bisa jadi sasarannya merupakan anak muda.

Halaman 2 dari 6
(dwa/odi)

Hide Ads