Franchise atau waralaba merupakan salah satu usaha kuliner yang banyak diminati. Lewat franchise, pemilik usaha sudah tidak perlu bingung atau pusing memikirkan konsep hingga produk makanan apa yang akan dijual. Karena semuanya sudah disiapkan oleh pemegang waralaba atau franchisor.
Namun, ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum menentukan jenis makanan apa yang akan dipilih. Seperti produk yang mudah dijual, tren pasar hingga skala penjualannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca Juga: Kini Semua Orang Bisa Buka Bisnis Makanan dan Minuman
Pemilihan Produk
Foto: iStock
|
"Pertama itu kita harus melihat produk makanan yang akan kita pilih. Apakah makanan ini punya target pasar, banyak peminatnya atau tidak. Mudah ditemukan atau tidak. 'Pasar' nya ada atau tidak. Ini harus diperhatikan karena rata-rata franchise memiliki kontrak minimal 5 tahun," jelas Bije Widjajanto selaku konsultan franchise di Ben WarG Consulting pada detikfood (08/01).
Tren Makanan di Pasaran
Foto: iStock
|
"Nah, kita harus melihat apakah makanan yang kita pilih ini produk musiman atau tidak. Peminatnya banyak atau tidak, hingga makanan ini berjangka panjang atau tidak jika dipasarkan ke pasaran," ungkap Bije kepada detikFood.
Untuk hal ini, tren makanan yang masih memiliki pasar besar di konsumen, bisa diteliti dari banyaknya penjual atau penjaja makanan yang beredar di pasaran.
Sementara untuk produk musiman, biasanya animo konsumen dan pasar untuk makanan ini cepat surut dalam hitungan bulan. Salah satu contohnya ada tren Es Milo Kepal, yang hanya bertahan beberapa bulan di tahun 2018.
Skala Penjualan Makanan
Foto: iStock
|
Menurut Bije hal ini bisa dijadikan acuan untuk meneliti segmentasi pasar. Sekaligus mempelajari apakah animo konsumen terhadap produk makanan ini tinggi atau rendah.
Buat Target Pasar
Foto: iStock
|
Selain penjualan produk lebih terarah, membuat target pasar juga berguna untuk menentukan harga makanan yang akan dijual, dan lokasi penjualan.
Franchisor yang Mendukung
Foto: iStock
|
"Pilihlah franchisor yang mendukung, yang tidak hanya mengambil royalti saja, tapi membimbing usaha kita. Franchisor yang mendukung ini bisa memberikan inovasi produk baru, untuk menyesuaikan tren pasar," Pungkas Bije.
Baca Juga: Dengan Modal Rp. 8 Juta Bisa Punya Usaha Fried Chicken
Halaman 2 dari 6