Kalau bosan menyantap sate kerbau atau soto Kudus, mampirlah ke Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Tepatnya di wilayah perbukitan Colo, Muria, atau di sekitar makam Sunan Muria. Ada pecel yang sedap, namanya pecel pakis.
Menu ini tak bisa ditemukan di lain daerah selain di Colo. Bahkan di wilayah pusat kota, hanya ada satu yaitu di Warung Putu Muria, Gang 4 depan RS Ali Marsudi Kudus. Seperti apa rasanya?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Ditemui detikcom di Warung Putu Muria, Nuriyah, pramusaji, menjelaskan, menu makanan pecel pakis memang istimewa. Sebab menu tidak ditemukan di tempat lain, kecuali di Colo dan di dalam kota.
"Daun pakisnya kan hanya tumbuh di perbukitan Muria di pinggiran aliran kali," terang Nuriyah.
Adapun yang membedakan pecel pakis dengan lainnya, tentu saja daun pakisnya. Selain juga, adanya campuran kencur dan daun jeruk pada bumbu pecelnya. Sedangkan bumbu pecel terdiri atas kencur, gula merah, bawang putih, jeruk wangi, asam Jawa dan sedikit garam. Semua bumbunya kecuali gula dan garam. digerus halus.
Lalu, kacang tanah goreng dan bumbunya ditumbuk atau digiling halus. Ditambah sedikit air matang untuk melarutkan hingga menjadi saus yang kental. Seperti bumbu pecel pada umumnya.
![]() |
Selanjutnya, daun pakis, kacang panjang, bayam, taoge dan sayur lain dipotong- potong sebelum direbus matang. Cara penyajiannya, nasi secukupnya ditaruh di piring, di atas nasi diberi sayur mayur, dan diguyur bumbu pecelnya. Jadilah menu yang siap dilahap.
Kalau mau lebih komplet, bisa ditambah lauk lain seperti seperti telur dadar, tempe, tahu, bakwan, dan aneka gorengan.
"Per porsinya hanya Rp 8 ribu. Yang biasa makan adalah pegawai rumah sakit, dan warga setempat," beber Nuriyah lebih lanjut.
Di warung dengan interior kayu yang tertata rapi ini biasa buka setiap pukul 06.30 WIB-15.00 WIB. Tersedia pula aneka oleh-oleh khas Colo, Muria, misalnya daun parijoto, sirup parijoto, pisang tanduk, serta beberapa produk kopi Muria.
![]() |
Seorang penikmat pecel pakis ditemui tengah melahap di warung itu, Rifqi G asal Mranggen, Kabupaten Demak, mengaku baru pertama makan menu tersebut.
"Baru pertama. Penasaran dengan rasanya pecel daun pakis. Ternyata memang enak. Aroma kencur dan jeruk wanginya amat terasa," kata Rifqi.
Warung dengan jarak sekitar 1 km dari Alun-alun Simpang Tujuh ini layak jadi destinasi kuliner. Bila Anda tak sempat ke bukit Muria, warung ini bisa menjadi pemuas selera.
(adr/odi)