"Pada tahun 1996, ia mulai minum Coors bir secara rutin. Ia beralih ke Coors Light Beer sekitar 15 tahun terakhir. Saya pikir saya yang bisa disalahkan atas perubahan itu karena hanya (Coors Light Beer) yang saya minum selama 25 tahun terakhir," tutur Bob Slavonic, putra Andrew.
Baik Bob dan Andrew merasa bahwa rasa bir yang ringan ternyata lebih lezat. Meski sudah lanjut usia, Andrew ternyata sangat mandiri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Foto: Istimewa |
Tak hanya itu, di sore hari, Andrew punya ritual rutin yang tak pernah terlewat. Ya, meminum sekaleng Coors Light Beer.
"Sekitar jam 4 sore, dia memberitahuku bahwa waktu sudah menunjukkan jam 4 sore, dan ini waktunya kita minum bir. Ia mengambil Coors Light dari kulkas dan menikmati selagi dingin," ungkap Bob pada Fox News (5/12).
Foto: Istimewa |
Andrew sendiri merupakan seorang Veteran Angkatan Udara Perang Dunia II. Ia bertugas sebagai 'nose gunner' di B24 Liberator dan 'top turret gunner' di B17 Flying Fortress.
Ia juga melatih pilot baru yang mulai beralih dari pesawat 2 mesin menjadi pesawat 4 mesin selama perang. Meski mandiri, Andrew ternyata mengidap penyakit degenerasi makula.
Degenerasi makula adalah penyakit kronis yangd ditandai dengan kerusakan jaringan di bagian mata. Kerusakan terjadi pada makula--tengah-tengah retina.
Foto: Istimewa |
"Tapi sekarang aku melakukan semua itu untuknya. Langkah itu sangat berharga karena saya di sini bersamanya," tutur Bob.
Andrew bukanlah satu-satunya penggemar bir di usia senja. Pasalnya seorang nenek bernama Clotilda Kort juga rutin meminum minuman beralkohol jenis Miller 64 tiap jam 2 siang walau dirinya berusia 100.
(dwa/odi)

Foto: Istimewa
Foto: Istimewa
Foto: Istimewa
KIRIM RESEP
KIRIM PENGALAMAN