Blendi gendok rasanya unik dan mampu mengobati kerinduan pada kampung halaman. Makanan yang satu ini kerap dipesan sebagai oleh-oleh dan dikirim keluar kota. Blendi gendok ini bisa didapat di Warung Liembok, yang berada di Jalan Raya Kanigoro Kabupaten Blitar.
"Saya pesan buat oleh-oleh saudara di Jakarta. Mereka suka masakan ini, katanya bisa mengobati rindu pada kampungnya di Blitar. Soalnya masakan khas Blitar itu citarasanya beda. Kaya rempah dan sangat pedas. Itu yang spesial," kata Lani warga Jatinegara Jakarta pada detikcom, Senin (26/11/2018).
Disebut blendi gendok, karena dikemas dalam kuali gerabah. Orang Blitar menyebutnya dengan istilah gendok.
![]() |
Di warung ini, khusus menyediakan blendi tewel atau nangka muda. Proses memasak blendi tewel (nangka muda) ini membutuhkan waktu sampai delapan jam. Hanya tewel pilihan yang disebut mata kucing yang akan diolah. Semua bahan dimasak dalam kondisi masih segar dan tanpa bahan pengawet.
![]() |
Menurut Sekar, panggilan akrab Firdausa, blendi gendok buatannya bisa bertahan hingga tiga hari. Bahkan dia mengolah dan mengemas khusus, untuk blendi yang dikirim ke luar negeri.
"Kalau blendi tewel yang berupa serpihan kami sangrai sampai kering. Kemudian dibungkus daun pisang lalu dibakar. Baru kami kemas dalam besek. Itu bisa bertahan sampai sepekan," jelasnya.
Baca juga : Sarapan Soto Bok Ireng yang Melegenda di Blitar, Murah dan Enak
Ketenaran blendi gendok memang telah menyebar ke berbagai kota di Indonesia. Masakan ini juga selalu jadi hidangan utama saat jamuan makan bagi para pejabat dari luar kota, bahkan luar negeri yang berkunjung ke Blitar. ![]() |
Harga yang ditawarkan sepadan dengan cita rasanya. Untuk gendok ukuran kecil, Sekar mematok harga Rp 75 ribu. Jika pesanan minta ditambah cecek, daging ayam kampung atau telur, maka harganya bervariasi. Dari Rp 80 - 150 ribu. Sedangkan untuk gendok ukuran besar dengan diameter 25cm, dengan tambahan bervariasi, harganya dipatok antara Rp 200-250 ribu.
(dvs/odi)