Sebelumnya ia kerap mengunggah video terkait hidangan khas negara asalnya. Nama pemilik channel YouTuber Korea Reomit ini sebenarnya sudah cukup dikenal oleh pengguna YouTube Indonesia.
Pria dibalik channel itu bernama Jang Hansol. Karena kecintaannya terhadap bahasa Jawa, ia mempelajari bahasa Jawa sendiri dengan sungguh-sungguh. Jadi walau orang Korea asli, Hansol membuat vlog menggunakan bahasa Jawa dan Indonesia. Tak heran kalau channelnya memiliki jargon, 'Korea Reomit, bersama orang Korea yang medok'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Rata-rata video yang ia unggah berisi hal-hal yang informatif. Baik mengenai Indonesia maupun negeri ginseng. Seperti videonya soal etika minum soju.
Pria 24 tahun itu memulai video dengan mengatakan kalau dirinya pertama kali belajar minum soju bersama orang dewasa berusia 30-40 tahun. Menurutnya, minum soju boleh asalkan tak sampai mabuk.
"Yang bahaya itu, kamu minum, mabuk. Wah itu wis pualing jelek. Jadi kamu harus menjaga diri kamu biar nggak mabuk dan menjaga etika saat minum," jelasnya.
Berdasarkan budayanya, orang termudalah yang wajib menuangkan soju ke dalam gelas. Sehingga hal pertama yang perlu diperhatikan ialah gelas masing-masing orang. Gelasnya tak boleh tertukar. Karena biasanya orang Korea minum soju ramai-ramai alias dengan banyak orang.
Cara menuang soju pun harus dilakukan dengan kedua tangan. Begitupun orang yang memegang gelas soju. Selain cara minum soju, ia juga membagikan cara melahap jjajangmyeon yang benar.
![]() |
Jjajangmyeon merupakan mie bertopping pasta kacang kedelai hitam. Menurutnya, cara mengaduk jjajangmyeon yang mudah ialah dengan mengaduknya langsung di mangkuk. Tapi sebelumnya, bagian atas mangkuk tersebut ditutup dengan cling wrap. Ini dilakukan agar mie tersebut tak tumpah begitu mangkuknya digoyangkan. Ia bahkan memberitahu penontonnya yang muslim bahwa jjajangmyeon di sana tidak halal karena mengandung minyak babi.
Ada salah satu tradisi warga Korea Selatan yang dibongkar oleh Hansol saat pergantian tahun 2018 lalu.
"Nah, di Korea itu tiap 1 Januari ada satu tradisi. Tradisine iku adalah mangan Tteokguk," tutur Hansol.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa tteok itu artinya kue beras sedangkan guk artinya sup. Jadi tteokguk merupakan sajian berkuah dengan isian kue beras.
![]() |
Ternyata ada doa dibalik budaya ini. Hansol menjelaskan bahwa warna tteok yang putih bersih mengandung doa agar perjalanan di tahun baru akan lebih mulus.
Selain itu, bentuk tteok yang panjang melambangkan umur yang panjang. Begitu tteok dipotong, akan membentuk uang logam Korea jaman dulu. Sehingga tteok juga diartikan sebagai lambang kekayaan.
(adr/odi)