Ini Kasus Kejahatan dan Kematian yang Disebabkan Oleh Makanan

Ini Kasus Kejahatan dan Kematian yang Disebabkan Oleh Makanan

Sonia Basoni - detikFood
Jumat, 09 Nov 2018 18:15 WIB
Ini Kasus Kejahatan dan Kematian yang Disebabkan Oleh Makanan
Foto: iStock
Jakarta - Meski terlihat tidak berbahaya, tapi banyak kasus kejahatan hingga pembunuhan yang melibatkan makanan di dalamnya. Dari makanan penuh racun, hingga tersedak.

Sejak ribuan tahun lalu, makanan sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-sehari yang tidak bisa terlepaskan. Tapi terkadang beberapa orang justru menyalahgunakan makanan sebagai alat untuk berbuat kejahatan, mulai dari membunuh hingga bunuh diri.

Dilansir Thrillist (09/11), berikut kasus kriminal dan kematian yang berhubungan dengan makanan.

Kopi Sianida

Foto: Ari Saputra
Pada awal tahun 2016, Indonesia dihebohkan dengan kasus pembunuhan yang dilakukan Jessica Kumala Wongso terhadap Wayan Mirna Salihin. Jessica dituduh menaruh racun sianida dalam es kopi Vietnam, yang diminum Mirna di kafe Olivier.

Kasus ini berjalan cukup alot, dan mendapatkan sorotan media dan banyak orang. Hingga akhirnya Jessica dijatuhi vonis pidana penjara selama 20 tahun, pada bulan Oktober 2016.

Buah Cherry

Foto: iStock
Di tahun 1850, presiden Amerika Zachary Taylor memiliki sejarah kematian yang cukup aneh. Saat perayaan Fourth of July di Amerika, Presiden Taylor sedang sibuk mengurus tugasnya. Setelah itu dia meminum es susu dengan buah cherry di atasnya.

Sayangnya setelah memimun susu itu, dia mulai merasa sakit di perutnya dan didiagnosa menderita penyakit cholera morbus. Hingga beberapa hari kemudian Presiden Taylor meninggal. Banyak orang yang percaya bahwa Presiden Taylor dibunuh oleh kelompok illuminati, yang kala itu sering membunuh orang menggunakan buah cherry.

Secangkir Kopi

Foto: iStock
Kali ini secangkir kopi menjadi objek untuk membalaskan rasa sakit hati ditinggal kekasih. Kejadian ini berlangsung di tahun 1857, di Skotlandia. Kala itu Madeleine Smith menjadi salah satu tersangka dari kasus pembunuhan paling terkenal di abad 19.

Wanita ini dituduh membunuh mantan kekasihnya, bernama Emile L'Angelier, dengan secangkir cocoa atau kemungkinan besar secangkir kopi. Sebelumnya Emile dan Madeleine memang memiliki hubungan rahasia yang spesial. Hingga Emile memutuskan Madeleine secara sepihak, sehingga Madeleine akhirnya membunuh Emile dengan menaruh racun di cangkir minumannya.

Sayangnya hingga saat ini Madeleine dinyatakan tidak bersalah, karena kurangnya bukti-bukti di persdiangan.

Buah apel

Foto: iStock
Di tahun 1954, seorang ahli matematika bernama Alan Turing disebut sebagai salah satu ilmuwan yang mengembangkan ilmu komputer dan pengetahuan. Tapi karir cemerlangnya ini harus berhenti, ketika ia meninggal karena menegak sianida.

Turing mengakhiri hidupnya dengan menyantap buah apel yang sudah mengandung racun sianida. Alasannya karena ia begitu terpesona dengan kisah Snow White and The Seven Dwarfs, di mana apel beracun menjadi jalan cerita. Bahkan kabarnya mendiang Steve Jobs sengaja memilih logo apel tergigit, untuk didedikasikan kepada Turing karena ia begitu menghormatinya.

Tersedak makanan

Foto: iStock
Beberapa tahun setelah kematian Alan Turing, pemusik Tommy Dorsey juga meninggal karena makanan. Kala itu ia tengah dipuncak kesuksesannya, ia memiliki orkestra sendiri, berkolaborasi dengan Frank Sinatra, hingga berhasil mengundang Elvis Presley ke acara talk shownya.

Sayangnya karena ia terlalu banyak mengonsumsi obat tidur, dia sampai tersedak makanan yang dikunyahnya dan tidak pernah bangun lagi. Sehingga kabar kematiannya saat itu cukup mengejutkan banyak penggemarnya.

Minuman anak-anak

Foto: iStock
Di tahun 1929, minuman soft drink untuk anak-anak bernama Flavor Aid diluncurkan di Chicago, Amerika. Minuman ini cukup populer, karena memiliki banyak rasa seperti strawberry, cherry, hingga anggur. Sayangnya minuman ini disalahgunakan sebagai alat untuk pembunuhan masal.

Pada tahun 1979, sebuah perkumpulan sekte dengan ajaran sesat yang dipimpin oleh Jim Jones, menyuruh semua pengikutnya untuk meminum Flavor Aid yang telah dicampur racun sianida. Setidaknya lebih dari 1000 orang di Guyana meninggal setelah meminum Flavor Aid.

Makan steak

Foto: iStock
Meski makanan bukan penyebab utama kematian dari mafia Paul Castellano di tahun 1985, tapi makanan justru membuatnya terbunuh. Saat itu di era 80an, aktivitas kelompok kejahatan yang terorganisi memang sedang meningkat.

Castellano merupakan ketua dari kelompok kejahatan Gambino. Ia dibunuh dengan ditembak tepat di Sparks Steak House, ketika ia sedang makan malam. Sehingga dia kehilangan nyawanya di tempat.

Baca Juga: Makan dengan Mayat dan Minum Darah, Ini Ritual Makan Menyeramkan di Dunia
Halaman 2 dari 8
(sob/odi)

Hide Ads