Kapas biasanya digunakan sebagai produk kecantikan, dan tidak dianggap sebagai makanan. Selain itu, kapas umumnya ditanam sebagai bahan untuk membuat baju dan pakaian yang terbuat dari material 'cotton'. Tumbuhan kapas sendiri memproduksi biji, biji kapas ini lah yang beracun untuk manusia.
Baca Juga: Hati-hati! Daging Giling hingga Keju Sering Ditambahkan Bahan Tak Biasa
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Penemuan ini ditujukan agar pasar kapas bisa lebih luas, sekaligus mendukung petani kapas. Di mana setiap fiber kapas yang dipanen, ada ribuan kilo biji kapas yang terbuang sia-sia. Meski dikenal beracun. Tapi biji kapas sejak dulu terkenal dengan kandungan nutrisi tinggi, dan mengandung banyak minyak serta protein.
Racun dari biji kapas sendiri berasal dari bagian hitam kecil, yang dinamakan gossypol.
"Gossypol merupakan jenis racun. Cairan ini membantu tumbuhan kapas dari serangan hama, tapi ini membuat biji kapas menjadi beracun, dan tidak aman untuk dikonsumsi manusia. Selain itu biji kapas ini juga berbahaya untuk hewan," ungkap Greg Holt selaku ketua peneliti dari inovasi biji kapas ini.
![]() |
Salah satu peneliti, Keerti Rathore, menjelaskan bahwa ia memasukan DNA baru ke biji kapas. Kemudian hasilnya gossypol ini hilang, sehingga aman untuk dikonsumsi manusia. Tapi sebelum dipasarkan sebagai makanan, masih dibutuhkan beberapa penelitian dan persiapan untuk memastikan biji kapas ini sudah terlepas dari gossypol.
"Biji kapas ini bisa berada di dua industri. Pertama biji kapas bisa diolah ke industri olahan susu, dan kedua di industri minyak," pungkas Greg.
Baca Juga: Diet Kentang dan Diet Kapas, Diet yang Unik dan Buruk Tahun 2013
(adr/odi)