Semakin banyak pilihan ternyata membuat orang semakin bingung menentukan pilihan, demikian juga kalau pilihannya terlalu sedikit. Ini juga terjadi ketika orang memilih menu makanan di restoran.
![]() |
Baca juga : Pegawai Beberkan Menu yang Sebaiknya Tak Dipesan di Resto Cepat Saji Ini
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Panelis diberi set gambar yang berisi enam, 12 dan 24 gambar makanan dan minuman. Saat mereka memilih, para peneliti merekam dan melihat aktivitas otak mereka lewat mesin khusus bernama fMRI yang menunjukkan gerak magnetik pada otak.
Alat ini merekam bagaimana otak bekerja untuk membandingkan setiap pilihan. Otak menimbang selera, harga dan membayangkan rasa makanan sebelum akhirnya menentukan pilihan paling ideal.
Dari data ini diperoleh, panelis terlihat lebih mudah dan lebih cepat menentukan pilihan pada 6 gambar namun terekam aktivitas otak paling tinggi terjadi saat memilih 12 gambar. Artinya orang lebih nyaman memilih ketika jumlah menunya ada 12 gambar.
Baca juga : Menu Makanan Jepang di Restoran Indonesia Ini, Punya Arti yang Aneh dan Lucu
![]() |
Alih-alih menyediakan banyak makanan, restoran justru membuat orang semakin bingung dan lama menentukan pilihan menu. Ini seharusnya bisa jadi bahan pertimbangan bagi pengusaha kuliner. (sob/odi)