Bukan hanya di daerah-daerah yang punya tradisi ngopi, di Jakarta juga ada kedai kopi jadul yang jadi tempat singgah para pencinta kopi. Eksistensi kedai kopi jadul ini bahkan tak terkalahkan dengan banyaknya coffee shop modern berkonsep instagramable.
Berikut 5 kedai kopi legendaris yang sajikan kopi klasik yang nikmatnya tak lekang oleh waktu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Kopi yang dipakai di kedai ini adalah kopi robusta dari Lampung. Kopi direbus dalam air mendidih sekaligus dalam panci besar. Jadi saat ada yang memesan tinggal dituang saja ke gelas. Kalau mampir ke kedai kopi ini harus sabar karena biasanya kedai selalu ramai pembeli.
Datanglah lebih awal kalau tak mau kehabisan kopi nikmat di kedai Tak Kie. Kedai ini buka setiap hari mulai pukul 6.30-14.00 WIB.
Baca juga : 7 Kedai Kopi Legendaris di Indonesia Ini Patut Disambangi
2. Kong Djie Coffee
![]() |
Ada dua varian kopi yang jadi andalan di sini yakni kopi O dan kopi susu. Menikmati segelas kopi di Kong Djie serasa membawa sensasi ngopi di Belitung.
3. Phoenam
![]() |
Kopi yang digunakan adalah kopi toraja yang gagrak aroma dan rasanya cukup kuat. Kedai kopi yang buka sejak pagi hingga tengah malam ini juga bisa jadi persinggahan atau tempat istirahat melepas penat sambil menikmati kopi.
Kedai ini menyajikan kopi citarasa tanah Sulawesi tepatnya Makassar. Kedai ini di tempat aslinya sudah ada sejak 1946 dan kerap dijadikan 'markas' berkumpulnya orang-orang komunitas Makassar.
4. Kwang Koan atau Kopi Johny
![]() |
Di kedai ini ada dua jenis kopi yakni kopi hitam dan kopi susu. Kopinya dibuat dengan cara direbus dalam panci besar lalu dituang ke gelas dengan menggunakan kain saringan.
Sambil minum kopi, di sini bisa juga menikmati bakpao lembut yang enak. Ada bakpao cokelat, bakpao kacang merah dan bakpao ayam.
Baca juga : Kopi 'Telanjang' hingga kopi Jokowi, Ini Kedai Kopi Legendaris di Pontianak
5. Kopi Warung Tinggi dan Bakoel Koffie
![]() |
Kedai kopi ini adalah yang paling tua di Indonesia. Berdiri sejak 1878, Kopi Warung Tinggi kini berevolusi jadi dua brand termasuk Bakoel Koffie.
Dulunya kedai ini dikenal dengan nama Kopi Warung Tinggi yang saat itu dibuka oleh imigran Cina Selatan bernama Liauw Tek Soen dan istrinya. Tek Soen memanggang sendiri kopi yang ia beli dari seorang wanita yang menjualnya menggunakan bakul.
Kopi di kedai ini bukan hanya disukai orang Indonesia saja tapi juga orang Belanda, Arab dan Jepang. Kini ada dua merek toko kopi yang dijalani generasi penerus Tek Soen yakni Kopi Warung Tinggi dan Bakoel Koffie. (dvs/odi)