Orang dengan 7 Kondisi Ini Sebaiknya Tidak Jalani Diet Vegan

Orang dengan 7 Kondisi Ini Sebaiknya Tidak Jalani Diet Vegan

Dewi Anggraini - detikFood
Jumat, 28 Sep 2018 14:56 WIB
Orang dengan 7 Kondisi Ini Sebaiknya Tidak Jalani Diet Vegan
Foto: Istock
Jakarta - Jangan buru-buru memutuskan jadi vegan. Ada banyak hal yang perlu Anda ketahui sebelumnya. Khususnya soal kondisi tubuh seperti berikut ini.

Saat ini, banyak yang ingin menjadi seorang vegan. Mendapat tubuh yang prima jadi alasan utamanya. Tapi kalau salah langkah, justru malah berdampak buruk bagi kesehatan.

Pasalnya, ada beberapa orang yang tak disarankan untuk menjadi vegan. Terlebih jika Anda memiliki kondisi tubuh berikut ini seperti dilansir This Is Insider (25/9).

1. Malas merencanakan menu makan

Foto: Istock
Menganut pola makan khusus akan lebih sulit dijalankan oleh orang yang sulit merencanakan sesuatu. Terlebih merencanakan soal menu makan.

"Para vegan yang tak merencanakan dengan baik (pola maknannya) akan cenderung bergantung pada makanan vegan olahan seperti sosis vegan, mentega vegan, dan keju vegan yang mengandung garam tinggi serta daftar panjang bahan dan aditif aneh," jelas ahli gizi Kelsey Conrow MS.RD.LN.

Karenanya, jika ingin jadi vegan, penting merencanakan menu makan vegan harian. Termasuk membuat daftar belanja hingga menu camilan vegan yang akan dikonsumsi.

2. Alergi gandum atau gluten

Foto: Temple of Seitan
Seitan merupakan salah satu menu vegan yang populer. Menu itu terbuat dari gluten gandum. Dalam 100 gram seitan, mengandung 75 gram protein. Tekstur serta rasa yang gurihnya mirip seperti daging.

Sayangnya, bagi penderita celiac atau alergi gandum, seitan tak bisa ditolelir. Padahal banyak restoran vegan yang menyajikan makanan menggunakan seitan. Seitan sering dijadikan bahan pembuatan cabai hingga burger vegan. Karenanya akan sulit untuk membatasi asupan seitan bagi penderita alergi gandum.

3. Kekurangan vitamin B12

Foto: Thinkstock
Jika dokter mendiagnosa tubuh Anda kekurangan vitamin B12, maka menjadi seorang vegan justru membuat asupan vitamin B12 makin berkurang.

"Vitamin B12 mudah ditemukan di produk hewani, karenanya vegan perlu mengonsumsi suplemen yang mengandung vitamin B12 dan makanan yang diperkaya vitamin B12 untuk memastikan sistem kekebalan tubuh tetap baik, meningkatkan energi level, dan perlindungan terhadap kerusakan saraf," jelas Conrow.

4. Kekurangan asupan zinc

Foto: iStock
Rambut rontok, lemahnya indera pengecap dan penciuman jadi ciri-ciri kurangnya asupan zinc pada tubuh. Orang yang kekurangan zat ini juga mengalami penurunan berat badan, diare, atau luka yang tak kunjung sembuh.

Dikutip dari Medical News Today, para vegan dan vegetarian berisiko kekurangan asupan zinc. Karena sayuran yang dikonsumsi mengandung phytate, zat yang mengikat zinc dan mengurangi penyerapan mineral.

Selain itu, tubuh lebih mudah menyerap zinc yang terkandung dalam produk hewani. Karenanya, jika Anda didiagnosis kekurangan asupan zinc, meninggalkan produk hewani bisa memperburuk keadaan.

5. Punya sindrom iritasi usus

Foto: Getty Images
Para vegan cenderung bergantung pada asupan sayuran kaya serat, buah-buahan, dan pengganti susu. Semua bahan itu justru memperburuk penderita iritasi usus.

"Jika Anda seorang praktisi vegan, mempertahankan pola diet seimbang dan sehat serta memelihara usus sehat membutuhkan perjuangan yang berat," ungkap ahli diet, Lucy Whigham.

Hal itu diperkuat dengan adanya penelitian di tahun 2017. Para peneliti mengatakan kalau pola diet vegetarian memperburuk iritasi usus. Karenanya Whigham mengatakan agar penderita iritasi usus yang menerapkan vegan, mengonsumsi kentang serta oat dalam jumlah banyak.

6. Alergi kedelai

Foto: Istock

Banyak hidangan vegan yang terbuat dari kedelai. Umumnya, tiap porsi mengandung sebesar 10 gram protein. Karenanya, penderita alergi kedelai sangat tak baik jika beralih menjadi seorang vegan.

Tak hanya pada tempe dan tahu, kedelai juga terkandung di dalam mentega kacang, dessert vegan, dan beberapa bumbu khusus. Selain itu, beberapa kaldu sayur kemasan hingga camilan sehat lainnya juga mengandung kedelai. Sehingga diperlukan banyak pengganti kedelai pada sajian vegan bagi alergi kedelai.

7. Alergi kacang

Foto: Thinkstock

Bahan yang satu ini banyak digunakan dalam beragam menu vegan. Baik pada sajian utama hingga camilan. Krim kacang mete, selai kacang, dan kacang keju sering ditambahkan ke dalam hidangan vegan. Hal ini digunakan untuk menambah rasa selakigus asupan lemak mereka.

Tak heran kalau penderita alergi kacang akan sulit menjadi vegan. Anda harus tahu betul apa bahan makanan yang ada di tiap sajian khusus vegan. "Jika Anda mengidap alergi kacang dan Anda akan menjadi vegan, sedikit perencanan tambahan bisa memastikan bahwa Anda mendapat semua nutrisi yang dibutuhkan untuk mengatur alergi Anda," jelas ahli gizi, Heather Russel.

Halaman 2 dari 8
(dwa/odi)

Hide Ads