Sederet minuman ringan berkarbonasi milik Coca Cola sudah dikenal dunia. Namun perusahaan itu terus melakukan inovasi. Terlebih kini banyak orang yang menjalankan pola hidup sehat. Dengan demikian, minuman berkarbonasi masuk ke dalam kategori minuman yang tak baik bagi kesehatan bila dikonsumsi secara rutin.
Minuman berkarbonasi nol kalori dan nol gula pun dihadirkan. Namun ternyata menyesap secangkir kafeinlah yang jadi tren. Melihat hal itu, Coca Cola akhirnya mengakuisisi sebuah gerai kopi berjaringan global asal Inggris.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Baca juga: Coca-Cola Luncurkan Minuman Soda Beku Pertama di Jepang
Costa Coffee memiliki hampir 4 ribu gerai di seluruh dunia. Dengan ribuan gerai itu, Coca Cola ingin mengambil hati para pencinta kopi.
"Minuman hangat jadi salah satu segmen yang ada dalam total lanskap yang belum dimiliki Coca Cola secara global," jelas James Quincey selaku CEO Coca Cola pada Business Insider (31/8).
Alasan lainnya ialah karena nama Costa Coffee juga sudah dikenal dunia. Jaringan gerai kopi itu memiliki 3.882 gerai di 32 negara. Sebanyak 459 diantaranya berada di Cina. Dilansir CNBC (31/8), Cina sendiri merupakan salah satu negara yang sulit di masuki jaringan retail milik Amerika. Sehingga Coca Cola melihat ini sebagai peluang yang sangat baik.
![]() |
Dalam waktu dekat, perusahaan minuman itu akan membuka banyak gerai Costa Coffee di wilayah Asia. Beberapa analisis memperkirakan bahwa Costa Coffee nantinya akan bersaing secara ketat dengan jaringan kopi global, Starbucks.
Beberapa pakar menyebut langkah ini sebagai bentuk usaha Coca Cola untuk lebih dekat dengan para konsumen.
"Mengakuisisi Costa Coffee dan mengembangkannya menjadi jaringan kopi global akan membantu Coca Cola dalam menjalin hubungan erat dengan konsumen. Merek lain seperti Nestle dan Pepsi sudah dengan giat membangun hubungan langsung dengan konsumen," tutur Geogre Lawrie, wakil presiden dan kepala analisis di Forrester.
Baca juga: Kenapa Logo Coca-Cola Warnanya Merah? Ini Alasannya (dwa/odi)