Waduh! Salah Ketik Angka, Pelanggan Ini Bayar Satu Bakpau Rp 322 Juta!

Waduh! Salah Ketik Angka, Pelanggan Ini Bayar Satu Bakpau Rp 322 Juta!

Dewi Anggraini - detikFood
Jumat, 11 Mei 2018 10:10 WIB
Foto: Istimewa
Jakarta - Pemilik kedai di wilayah China Tengah sedang melacak pelanggan yang membayar Rp 322 juta untuk satu buah bakpau. Kok bisa?

Cermatlah saat Anda membeli makanan dengan layanan belanja online. Selain bisa terjebak dengan harga yang salah, Anda juga bisa salah menekan angka saat melakukan proses pembayaran elektonik. Bukannya praktis dan ekonomis, tetapi bisa juga bikin dompet kempes.

Baca juga: Waduh! Situs Belanja Online Ini Jual 1 Kg Pisang Rp 18 Juta

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti yang dialami salah satu pelanggan kedai bakpau milik He Liuzhu di wilayah Zhengzhou, China Tengah. Pelanggan tersebut membayar satu buah bakpau seharga hampir 150.000 yuan (Rp 322 juta). Padahal satu buah bakpau hanya dijual sebesar 1.50 yuan (Rp 3.316).
Waduh! Salah Ketik Angka, Pelanggan Ini Bayar Satu Bakpau Rp 322 Juta! Foto: Istimewa
Berdasarkan laporan Zhengzhou Evening News, pelanggan tersebut membayar bakpau melalui pembayaran elektronik.

Menurur keterangan He Liuzhu, sepertinya pelanggan itu ikut memasukan PIN-nya ke ketika mentransfer uang dari platform pembayaran elektronik. Saat itu, tidak ada yang menyadarinya. Namun He Liuzhu terkejut melihat pendapat bulanan bakpaunya. Pasalnya angka pendapatannya sangat besar.

"Kedai sudah dibuka selama tujuh atau delapan tahun dan tiap bulannya punya pendapatan lebih dari 10.000 yuan. 140.000 setara dengan pendapatan selama setahun," tuturnya.

Kejadian ini lantas dilaporkan ke penyedia pembayaran elektronik Alipay lapor scmp.com (9/5).
Waduh! Salah Ketik Angka, Pelanggan Ini Bayar Satu Bakpau Rp 322 Juta! Foto: Istimewa
Liuzhu juga memeriksa rekaman kamera pengawas yang terpasang di kedainya. Namun saat dilihat, ia kesulitan mencari siapa pelanggan yang salah memasukkan angka di mesin edisi. Lantaran pukul 5 sore merupakan puncak penjualan di sana. Sehingga terlihat banyak kerumunan orang.

Saat ini China sudah mulai beralih ke dunia digital. Sehingga semua pembayaran sudah beralih ke pembayaran digital.

Baca juga: Tak Mau Bayar Bon Restoran Rp. 6 Juta, Pria Ini Pilih Terjun ke Laut (dvs/odi)

Hide Ads