Bermula dari sebuah video reaksi yang direkam oleh seorang ibu, ketika anaknya yang masih balita mencoba wasabi. Video ini justru menimbulkan kontroversi di kalangan netizen, karena mereka merasa sang ibu telah melakukan tindak kekerasan pada putrinya.
Wasabi sendiri merupakan bumbu khas Jepang yang berasal dari umbi tanaman ini memiliki rasa 'menyengat' yang khas. Wasabi biasa dijadikan pelengkap untuk sajian sushi dan sashimi karena berfungsi sebagai antibakteri.
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Reaksi ini yang juga ditunjukkan oleh Rosie, seorang balita yang mencoba wasabi setelah disuapi oleh sang ibu. Dilansir dari The Independent (20/03), video itu awalnya dibuka dengan pertanyaan dari sang ibu, "Kamu ingin mencoba wasabi?", Rosie pun menjawab, "Tidak,".
![]() |
Kemudian sang ibu kembali bertanya, "Apakah kamu ingin mencobanya?" karena Rosie terlihat tertarik dengan wasabi yang ditawarkan, sebelum Rosie kembali menjawab "Tidak". Rupanya meski mengatakan tidak, tapi Rosie benar-benar ingin mencoba wasabi.
Akhirnya sang ibu mengangkat sumpit berisi sedikit wasabi ke mulut putrinya, lalu ia gosokkan ke mulut purinya. Beberapa detik kemudian, Rosie melihat ke arah kamera dan berteriak "Tolong," dengan wajah yang sudah memerah dan matanya mengeluarkan air mata.
Video ini kemudian diunggah di YouTube dan telah dibagikan lebih dari 211.000 kali. Meski banyak yang merasa terhibur dengan video reaksi Rosie, tapi banyak orang tua yang geram dengan perilaku sang ibu yang menyuapi wasabi.
![]() |
"Ini tidak lucu, tapi telah mengarah ke tindak kekerasan. Malang sekali anak ini. Dia juga tidak diperingatkan sebelumnya, justru malah dibujuk oleh sang ibu," ungkap netizen lainnya yang geram,. Bukannya membantu Rosie, sang ibu justru tertawa lepas.
Meski begitu banyak juga yang mendukung dan merasa terhibur dengan video ini. Sementara menurut situs Parenting Healthy Babies, memberi wasabi dalam jumlah kecil ke anak-anak tidak berbahaya, justru bermanfaat untuk kesehatan mereka karena wasabi memiliki khasiat anti-peradangan dan membantu melancarkan pencernaan.
"Memperkenalkan makanan baru kepada anak di usia muda dapat menghindari anak jadi memilih-milih makanan, dan tidak selamanya makanan bayi harus hambar." pungkas Dokter Lisa Lewis, selaku dokter anak sekaligus penulis buku 'Feed the Baby Hummus,' kepada The Independent.
Baca Juga: Wouw! Lucunya Ekspresi Bayi-bayi Ini Saat Cicipi Lemon
(dvs/odi)