Dibina Komunitas Kopi, 7 Brand Kopi Premium Bengkulu Siap Bersaing di Pasaran

Dibina Komunitas Kopi, 7 Brand Kopi Premium Bengkulu Siap Bersaing di Pasaran

Hery Supandi - detikFood
Minggu, 18 Mar 2018 12:50 WIB
Foto: dok. detikFood
Bengkulu - Kopi premium bukan hanya di Aceh dan Medan. Bengkulu juga punya jenis kopi unggulan. Kopi ini mulai diperkenalkan melalui komunitas kopi Bengkulu.

Kopi yang dipetik masyarakat secara acak biasanya dijemur sejak pagi hari di atas aspal jalan hingga mengering. Gilasan roda kendaraan yang melintas mampu menjadi pengganti mesin perontok kulit kopi hingga siap disangrai atau roasting.

Cara pengolahan kopi rakyat yang sederhana masih banyak dilakukan di berbagai daerah Indonesia, termasuk Bengkulu Pengolahan sederhana dan tanpa aturan itu membuat harga jual kopi rendah dan tidak pasti.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dibina Komunitas Kopi, 7 <i>Brand</i> Kopi Premium Bengkulu Siap Bersaing di PasaranFoto: dok. detikFood

"Awalnya kami petani berat untuk memilih khusus memanen kopi yang berwarna merah saja. Namun setelah komunitas ini memberikan arahan dan pembinaan barulah kami mulai panen petik merah, kami selain mendapat penghasilan lebih, pohon kopi kami terawat dengan baik, " ujar Likwan petani desa Kabawetan Kepahyang.

Likwan mengaku, selama ini memanen kopi dengan gaya tarik, ternyata cara itu justru membuat kualitas kopi menurun dan mengurangi hasil panen berikutnya.

Komunitas Kopi Bengkulu atau Bengkulu Cofffe Community mengatakan, pola tradisional yang biasa dilakukan oleh masyarakat itu harus diubah. Selain menjatuhkan mutu kopi juga membuat kandungan nutrisi dan aroma kopi terbuang percuma.

"Oleh sebab itulah kami membentuk.Komunitas Kopi Bengkulu yang khusus mengolah kopi dengan kualitas premium, agar mampu bersaing dengan kopi daerah lain, yang memiliki aroma dan citarasa yang kuat," ujar Ikka Sephita, salah satu anggota komunitas kopi ini.

Dibina Komunitas Kopi, 7 <i>Brand</i> Kopi Premium Bengkulu Siap Bersaing di PasaranFoto: iStock

Agar mendapat kualitas kopi yang baik komunitas ini melakukan pengawasan dan pendampingan para petani kopi dalam memilih biji kopi yang dipanen. Hanya memetik buah masak berwarna merah saja. Setelah dipetik dilakukan penjemuran di tempat yang lebih tinggi dari tanah dan terkena matahari langsung. Disarankan dalam menjemur kopi ditutupi plastik bening yang dibuat seperti rumah kaca.

Setelah kering, biji kopi dipilah sebelum masuk mesin perontok kulit. Hasil terbaik akan disangrai atau di-roasting dengan suhu dan waktu pembakaran yang diatur secara ketat. Setelah dipastikan mengeluarkan aroma kopi yang khas, baru dilakukan penggilingan hingga menjadi bubuk kopi siap seduh.

Dalam komunitas ini para konsumen bisa memesan kopi dengan tingkat roasting yang mereka inginkan. Bahkan bila tidak ingin kopi dalam bentuk bubuk, komunitas ini juga menyediakan biji yang sudah di-roasting ataupun 'green bean'.

Dibina Komunitas Kopi, 7 <i>Brand</i> Kopi Premium Bengkulu Siap Bersaing di PasaranFoto: detikfood

"Ternyata kopi Bengkulu yang diolah secara baik yang berasal dari biji kopi robusta pilihan memiliki aroma dan rasa yang nikmat apa lagi diseduh tanpa menggunakan gula. Uniknya lagi saat tercampur gula maka akan manis layaknya gula aren," ujar Tommy salah satu barista kedai kopi di Bengkulu.

Komunitas ini ternyata menggunakan media sosial saat memperkenalkan kopi terbaik Bengkulu. Untuk satu kilogram kopi ini dijual dengan harga 150 ribu rupiah. Saat ini sudah ada tujuh brand produk khusus kopi premium asal Bengkulu. Seperti Neron Cofffe, Konakito Coffee, Ikola koffie, Trabas coffee, Gading Cempaka Coffee, Affi Coffee dan Redjang kopi.

(adr/odi)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads