Malam minggu kemana? Saat ada di Gorontalo, detikfood bersama peserta 'Jelajah Citarasa Gorontalo' menyinggahi kompleks Murni yang ada di Jalan Nani Wartabone.
Di pinggiran kompleks Murni ini berjajar payung dengan kursi dan meja-meja panjang dengan bangku plastik. Banyak orang duduk-duduk menikmati malam panjang. Ada penjual sanggala (pisang goreng) dalam gerobak yang juga menjual sarabba.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca Juga : Pisang Goroho Digoreng 'Telanjang' Aduk Enaknya!
![]() |
Kalau mau menikmati malam, duduk ngobrol di meja panjang tentu asyik. Untuk minuman bisa memesan sarabba. Wedang rempah ini mirip wedang jahe, hanya saja ditambahkan berbagai rempah sehingga terasa lebih hangat. Biasanya ditambahkan susu kental manis.
Yang menarik di deretan warung ada penjual beragam pisang segar khas Gorontalo. Juga penjual kacang tanah sangrai dalam karung-karung plastik. Kalau ingin pesan goroho juga tersedia. Tentunya harus menunggu sedikit lama untuk digoreng.
![]() |
Saraba hangat tanpa susu ternyata rasanya lebih hangat nendang dan cukup sedikit susu kental manis untuk memberi aksen legit. Tubuh langsung terasa hangat. Buat camilannya kami memilih yang khas Gorontalo.
Pisang goroho yang panas mengepul disajikan dengan sambal dan sedikit kecap manis. Tetapi yang unik justru cara makan pisang dan kacang sangrai di sini.
Kacang sangrainya ada 2 jenis. Kasa tore, yaitu kacang kulit yang dijemur dulu hingga agak kering lalu disangrai. Rasanya empuk gurih dan renyah. Sedangkan kasa baminya, kacang tanah langsung disangrai. Teksturnya garing sedikit keras tetapi juga gurih.
![]() |
Kacang ini biasa dinikmati dengan pisang segar, seperti pisang gapi yang manis. Caranya juga unik, kacang dikupas, kemudian dikumpulkan. Kemudian pisang dikupas dan digigit. Kacang diselipkan dalam pisang dan digigit, begitu seterusnya hingga pisang dan kacang habis. Wah, asyik bukan?
![]() |
Anak muda Gorontalo dulu senang menikmati malam panjang di tempat ini. Tentu saja makan pisang dan kacang dengan cara unik tersebut membuat waktu jadi terasa panjang. Apalagi ditemani kekekasih hati. Angin malam pun ditangkal dengan segelas sarabba yang hangat. (odi/odi)