Demi Menjaga Lingkungan, Alat Makan dan Sedotan Plastik Dilarang di Malibu

Demi Menjaga Lingkungan, Alat Makan dan Sedotan Plastik Dilarang di Malibu

Devi Setya - detikFood
Kamis, 01 Mar 2018 18:00 WIB
Foto: Istimewa
Jakarta - Pencemaran lingkungan dapat perhatian makin serius di Amerika. Di Malibu, California, orang sudah tidak boleh menggunakan alat makan dan sedotan plastik.

Dewan Kota Malibu mendukung larangan penggunaan alat makan dan sedotan plastik demi menjaga lingkungan tetap bersih. Dikabarkan Fox News (1/3) pada Senin lalu kesepakatan ini dibuat demi menjaga lingkungan terutama kawasan pantainya yang terkenal indah.
Demi Menjaga Lingkungan, Alat Makan dan Sedotan Plastik Dilarang di MalibuFoto: detikINET/Ari Saputra
Baca juga : Prancis Akan Keluarkan Larangan Alat Makan Plastik pada Tahun 2020

"Ini adalah langkah yang benar untuk dilakukan," kata Laura Rosenthal selaku City Councilwoman kepada Washington Post. "Jika orang bisa melihat semua sampah plastik yang kita temukan setiap hari, saya pikir semua orang akan mendukung larangan ini."

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rancangan larangan ini mulai berlaku pada 1 Juni mendatang. Adanya aturan ini menambah daftar barang yang tidak boleh dipakai di kawasan Malibu. Sebelumnya sudah ada kantong plastik dan busa spons yang dilarang digunakan di Malibu

Langkah ini diterapkan sebagai bagian dari strategi kota untuk menghilangkan semua barang plastik sekali pakai di Malibu, menurut The Washington Post.

"Samudera, pantai dan alam sekitar merupakan bagian penting kehidupan di Malibu," kata Walikota Rick Mullen dalam sebuah rilis berita yang mendukung larangan tersebut.
Demi Menjaga Lingkungan, Alat Makan dan Sedotan Plastik Dilarang di MalibuFoto: Foto: Bakeys
Baca juga : Minum Pakai Sedotan Plastik Bisa Bahayakan Kesehatan, Ini Sebabnya

Mereka yang tinggal dan mengunjungi Malibu dan berada di jarak 21 mill dari garis pantai masih bisa makan dan minum. Namun hanya menggunakan peralatan yang terbuat dari bahan alami.

Pebisnis di Malibu sekarang harus menawarkan dan menyediakan barang-barang yang terbuat dari kertas, kayu ataupun bambu.

Larangan penggunaan barang plastik ini sekaligus mengumumkan bahwa mereka perlahan beralih menuju pilihan yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan. (dvs/odi)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads