Sajian cekar ayam ini diberi nama Ceker Lapindo. Dibuat oleh Mbak Nik dan bisa didapatkan di warungnya, di sisi kanan Lapas kota Sidoarjo. Beragam sajian ceker ayam ditawarkan di sini. Ceker rica-rica, ceker mentega, ceker kripsi, ceker Sup Lapindo dan lain-lainnya. Untuk harganya bervariasi, tapi masih ramah di kantong.
Yang paling populer dipesan pengunjung adalah Sup Pedas Ceker Lapindo. Sementara untuk tingkatan pedasnya menurut selera pengunjung. Biasanya satu porsi ceker Lapindo disajikan dengan nasi. Ceker Lapindo ini disajikan dengan keadaan panas mengepul.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Foto: Suparno/detikcom |
Redi Hendrawan yang saat ini akrab dinpanggil Redi Ceker Lapindo menerangkan bahwa proses masak ceker Lapindo ini secara manual. Setelah dibersihkan, ceker ayam lalu direbus selama 3 hingga 4 jam. Ditiriskan cekernya, air rebusan dibuat kuah dengan bumbu-bumbu sesuai menu. "Bahan baku sudah dipasok dari pemasok. Setiap hari habiskan ceker sekitar 100 hingga 150 Kg," terang Redi.
Sementara itu di tempat yang sama, Siti Maidina Herdiyanti (22), warga Jambi, ia tahu ceker Lapindo ini dari salah satu teman kuliah di Malang. Iapun membuktikan kelezatannya.
"Kebetulan saya suka pedas, dengan ceker Lapindo ini pas buat saya, jauh-jauh dari Jambi pingin menikmati ceker ini," kata Siti Maidina Herdiyanti.
Foto: Suparno/detikcom |
Hal yang sama disampaikan oleh Catur Andik (28) warga Surabaya. Setiap dua hari sekali ke Sidoarjo, ia mampir untuk menikmati ceker Lapindo ini. Selain pedas rasanya kuahnya sangat enak, beda dengan sup ceker yang lainnya.
"Uenak benar, dan pedasnya cukup, setelah menikmati basah bajuku, karena terlalu banyak mengeluarkan berkeringat," jelasnya. (odi/odi)

Foto: Suparno/detikcom
Foto: Suparno/detikcom
KIRIM RESEP
KIRIM PENGALAMAN