Meski dari China, Yu Sheng Malah Lebih Populer di Singapura, Ini Sebabnya!

Istimewa untuk Imlek

Meski dari China, Yu Sheng Malah Lebih Populer di Singapura, Ini Sebabnya!

Andi Annisa Dwi Rahmawati - detikFood
Senin, 12 Feb 2018 14:55 WIB
Foto: detikFood
Jakarta - Suguhan Imlek lekat dengan yu sheng atau yee shang. Tapi siapa sangka, tradisi menikmati yu sheng lebih populer di Singapura dibanding negeri asalnya, China.

Yu sheang atau yee shang adalah makanan perlambang baik untuk menyambut tahun baru China. Sajian ini populer di Hong Kong dengan kata "yu sang" yang diartikan ikan mentah.

Selain Hong Kong, yu sheng juga umum dinikmati di Singapura dengan nama lain lo hei atau 'prosperity toss.' Berupa salad segar berisi banyak makanan berwarna-warni. Diantaranya serutan wortel, mentimun, lobak putih, acar dan lembaran ikan mentah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski dari China, Yu Sheng Malah Lebih Populer di Singapura, Ini Sebabnya!Foto: detikFood

Ada juga aneka bumbu pelengkap yee shang. Mulai dari minyak wijen, saus plum, remahan kacang, kulit wonton renyah, merica sampai kayu manis. Beberapa versi menyertakan abalone dan serpihan emas yang bisa dimakan sebagai versi mewah yu sheng.

Cara meracik yu sheng bervariasi antar orang atau keluarga. Dikutip dari South China Morning Post (12/2), Goz Lee selaku penulis "Plusixfive: A Singaporean Supper Club Cookbook (2013)" mengatakan suka memarinasi salmon mentah semalaman dalam arak beras Shaoxing dan soy sauce.

Menurutnya yu sheng istimewa karena bersifat komunal, bahkan dari mulai saat persiapan. Tiap anggota keluarga bisa terlibat menyusun bahan yu sheng hingga mengucapkan harapan baik saat menikmati yu sheng bersama-sama.

Nama dari tiap bahan penyusun yu sheng biasanya terdengar sama dengan kata-kata perlambang kebaikan. Contohnya "yu" yang berarti ikan, mirip bunyi kata "kelimpahan" dalam bahasa China.

Meski dari China, Yu Sheng Malah Lebih Populer di Singapura, Ini Sebabnya!Foto: Istimewa

Untuk menikmatinya, orang-orang berdiri mengelilingi yu sheng. Saat tiap bahan yu sheng ditaruh di tengah, diucapkan kata-kata harapan kebaikan. Selanjutnya menggunakan sumpit, mereka mengaduk-aduk yu sheng sambil bilang "lo hei" yang berarti "melemparkan kebahagiaan."

Tradisi menikmati yu sheng di Singapura kebanyakan dijalani warga Kanton. Di Hong Kong, padahal, dapur Kanton tidak mengenal ikan mentah. Catatan sejarah menunjukkan masyarakat Kanton pertama kali makan ikan mentah ada di buku Sui Tang Jia Hua buatan Liu Su pada masa Dinasti Tang.

Sementara di beberapa kota Guangdong, China seperti Chiuchow, Foshan dan Jiangmen, yu sheng masih populer. Hanya saja bahan penyusunnya tak sebanyak yu sheng di Singapura dan bisa dimakan kapan saja tanpa ada prosesi melempar yang ikonik.

Meski dari China, Yu Sheng Malah Lebih Populer di Singapura, Ini Sebabnya!Foto: detikFood

Kebanyakan warga China di Singapura adalah keturunan migran Kanton dari kota pelabuhan di atas tadi. Inilah sebabnya tradisi yu sheng bisa "menurun" dari Laut China Selatan ke Singapura.

Kepopuleran yu sheng di Singapura, menurut National Library Road, ternyata berkat 4 chef asal Kanton. Dikenal dengan sebutan "Four Heavenly Kings," Tham Yew Kai, Sin Leong, Lau Yoke Pui dan Hooi Kok Wai memperkenalkan yu sheng sekitar tahun 1960-an.

Mereka dimentori Luo Chen, chef kelahiran Hong Kong yang memimpin restoran Kanton terkenal di Singapura, Cathay Hotel. Sayangnya restoran itu kini sudah tutup.

Dikatakan banyak orang, piring besar dan tradisi melempar bahan makanan bersama-sama pada yu sheng, identik dengan kegiatan menyenangkan di tahun baru. Hal ini kemudian secara bertahap menjadi tradisi di Singapura.

(adr/odi)

Hide Ads