Dilansir dari Metro (22/1) keluarga Kevin Fortey secara turun temurun selama tiga generasi sudah menanam sayuran dan menghasilkan sayuran raksasa. Bukan hanya ukuran yang besar tapi sayuran ini selalu memecahkan rekor.
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Setelah beberapa tahun, kompetisi ini semakin populer dan labu yang ikut kompetisi juga semakin besar ukurannya hingga tidak bisa melewati pintu pub," kenang Kevin.
Saat itu berat labu hanya sekitar 100-200 lb atau 45-100 kilogram. Sementara saat ini sebuah labu raksasa bisa mencapai berat lebih dari 700 kilogram.
Kevin yang saat ini menginjak usia 39 tahun dan saudaranya, Gareth yang berusia 37 tahun diajari oleh ayahnya seputar holtikultura dan bagaimana cara mendapatkan sayuran raksasa dari kebunnya.
"Saya pikir, ini adalah cara berkompetisi untuk menghasilkan sayuran unggulan yakni dengan mewariskan pengetahuan," kata Kevin. Lebih lanjut, Kevin mengatakan ayahnya mengajari menanam dan memelihara sayuran dan mereka senang membantu.
![]() |
Sepeninggal Mike, dua bersaudara ini terus menanam sayuran raksasa. Hasil sayurannya ini akhirnya banyak memenangkan penghargaan, termasuk lobak terpanjang di dunia. Ukuran lobaknya ini lebih dari 88 inci pada tahun 2016. Kevin juga menyabet hadiah untuk buah bit besarnya.
Pengetahuannya tentang tanaman ini diwariskan pada anak laki-lakinya yang berusia 11 tahun, Jamie. Putra laki-lakinya ini diajari menanam sejak ia bisa memegang sekop.
Kini James sudah mengukir prestasi, ia adalah petani bunga matahari terbesar di Inggris dengan ukurannya 26,2 inci.
Kevin dan James bahkan baru saja menerima Guinness World Record atau rekor dunia untuk cabai terbesar dan terberat di dunia pada tahun 2017.
![]() |
Sistem hidroponik adalah metode menanam tanpa tanah, media yang digunakan adalah larutan mineral dalam air. Mereka juga menggunakan serat kelapa dan sistem pot self-watering.
"Jamie menyukai hidroponik. Dia menyukai sains dan ia bercita-cita menjadi ilmuwan," kata Kevin. Kevin juga berharap semoga keluarganya terus bisa mewarisi tradisi keluarga yang menghasilkan sayuran raksasa. (dwa/odi)