Main ke Cirebon, Jangan Lupa Bawa Oleh-oleh Intip yang Gurih Renyah!

Main ke Cirebon, Jangan Lupa Bawa Oleh-oleh Intip yang Gurih Renyah!

Sudirman Wamad - detikFood
Selasa, 02 Jan 2018 19:00 WIB
Foto: Sudirman Wamad
Cirebon - Usai wisata ziarah dan kuliner di Cirebon, jangan lewatkan oleh-oleh khas kota udang ini. Ada intip yang gurih renyah sebagai pilihan.

Selain terkenal sebagai destinasi wisata ziarah, Cirebon juga memanjakan penikmat kuliner dengan makanan khasnya yang enak. Ada nasi jamblang, empal gentong, docang, hingga mie koclok yang sayang dilewatkan.

Dari sederet makanan khas tersebut, ada juga makanan khas yang paling diburu dan menjadi oleh-oleh khas Cirebon. Bernama intip, camilan ini mirip rengginang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Main ke Cirebon, Jangan Lupa Bawa Oleh-oleh Intip yang Gurih Renyah!Foto: Sudirman Wamad

Bentuknya bulat dengan tekstur keras karena memakai kerak nasi sebagai bahan bakunya. Ada intip gurih yang biasanya berwarna putih dan intip manis dengan warna cokelat.

Intip banyak dijual di tempat wisata ziarah kompleks Makam Sunan Gunung Jati, Desa Astana, Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.

Mayoritas mereka menjual intip asli Kecamatan Gunung Jati Cirebon. Salah satu penjual, Muk (32) mengatakan intip atau kerak nasi menjadi oleh-oleh yang paling diburu peziarah atau wisatawan. Secara turun-temurun Muk berjualan intip. Selain intip, Muk juga menjual makanan khas lainnya.

Main ke Cirebon, Jangan Lupa Bawa Oleh-oleh Intip yang Gurih Renyah!Foto: Sudirman Wamad

"Tapi intip yang paling santer diburu wisatawan. Sekarang saja stoknya mulai menipis. Kalau jajanan lain kan bisa didapat di daerah lain, seperti kripik melinjo dan manisan pepaya," kata Muk.

Muk mengatakan bahan baku intip ia dapatkan dari wilayah Cirebon dan Indramayu. Untuk satu kilogram bahan baku intip mentah dihargai Rp 15 ribu. Biasanya, lanjut Muk, setiap bulan dirinya memasak satu kuintal intip mentah. Sedangkan, untuk intip yang siap santap dijual seharga Rp 45 ribu per kilogramnya.

"Untuk 50 kilo intip mentah itu proses memasaknya membutuhkan waktu sekitar lima jam. Satu bulan kami memasak satu kuintal intip. Nah, satu kuintal itu habis terjual dalam satu sampai dua pekan," kata Muk seraya menunjukkan stok intip mentah.

Main ke Cirebon, Jangan Lupa Bawa Oleh-oleh Intip yang Gurih Renyah!Foto: Sudirman Wamad

Muk menambahkan ada dua varian rasa intip yaitu manis dan asin. Dikatakan Muk, penjualan intip biasanya mengalami peningkatan saat akhir pekan dan momen perayaan hari-hari besar Islam, seperti maulid atau lebih dikenal muludan.

"Kalau muludan itu banyak peziarah. Selain muludan, kliwonan, safaran, dan lainnya. Kalau akhir pekan rata-rata kami bisa mengantongi keuntungan Rp300 ribu. Kalau muludan dan kliwonan sih lebih tinggi dari itu," tutup Muk.

(adr/adr)

Hide Ads