Ada banyak fakta menarik seputar makanan pesawat yang perlu Anda tahu. Mulai dari nilai bisnisnya yang mencapai jutaan dollar hingga jutaan ton sampah makanan pesawat yang terbuang sia-sia tiap tahun. Berikut informasinya seperti dirangkum The Daily Meal (18/12).
1. Bernilai jutaan dollar
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Katering makanan pesawat bukanlah bisnis biasa. Bisnis ini bernilai besar dengan total mencapai 13 miliar USD dalam skala global. Bahkan nilai ini diprediksi naik jadi 18 miliar USD pada 2021. Sementara jika dilihat dari sejarahnya, makanan pesawat sudah berumur hampir 100 tahun. Pertama kali disajikan pada 11 Oktober 1919 dalam penerbangan dari London menuju Paris. Kala itu menu yang dihidangkan adalah sandwich dan buah.
2. Penyajian berbeda
![]() |
Siapa sangka tiap maskapai penerbangan punya aturan berbeda soal penyajian makanan meski mereka memesan menu dari perusahaan yang sama. Sebuah maskapai, misalnya, bisa memesan bagaimana bentuk potongan buah yang diinginkan. Atau jumlah buahnya untuk menyesuaikan piring atau mangkuk mereka.
3. Dampak jika penerbangan telat
![]() |
Sering kali delay atau keterlambatan penerbangan dialami sebuah maskapai. Bukan hanya kerugian waktu yang dirasakan penumpang, hal ini juga berakibat membuat makanan pesawat terbuang sia-sia. Ini terjadi saat delay berlangsung 6 hingga 8 jam. Semua makanan pesawat yang sudah disiapkan harus diganti untuk memastikan kualitasnya.
4. Dimasak di darat
![]() |
Pesawat tidak punya dapur layak untuk memasak demi alasan keamanan. Karenanya, semua makanan sebagai besar disiapkan di darat sebelum akhirnya dikirim ke pesawat. Kru kabin kemudian harus memanaskannya di oven konveksi sebelum disajikan ke penumpang. Beberapa maskapai punya oven model baru yang memungkinkan kelembapan makanan lebih terjaga.
5. Rasa hidangan berubah
![]() |
Banyak orang menganggap makanan pesawat tak enak. Hal ini bukan serta merta karena rasa makanannya, melainkan tingkat kelembapan dan tekanan udara yang rendah di atas ketinggian. Kondisi ini mempengaruhi indera pengecap seseorang. Kemampuan mencecap rasa manis turun hingga 15-20 persen. Sementara persepsi terhadap rasa asin turun hingga 20-30 persen.
(adr/adr)