Huffington Post (11/12) pernah menganalisis pemesanan pizza di ribuan restoran Amerika Serikat dan Kanada. Hasilnya nanas termasuk 10 topping pizza yang paling diminati. Buah tropis ini menduduki posisi nomor 9, di atas bayam.
Penggunaan nanas sebagai topping pizza nyatanya masih memicu perdebatan lantaran banyak orang menilai rasa nanas terlalu tajam. Perdebatan ini sebenarnya bergulir sejak awal tahun lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Independent (27/11) lalu mencari tahu opini para chef terkait penggunaan nanas sebagai topping pizza.
Baca juga: Presiden Islandia Ingin Larang Pemakaian Nanas Sebagai Topping Pizza
Chef Anthony Carron dari 800 Degrees Pizzeria adalah salah satu chef yang mementingkan kepuasan konsumennya. Secara pribadi, ia tidak akan memakan pizza topping nanas. Awal mula membuka 800 Degress, ia menolak untuk membawa pizza topping nanas.
Namun setelah beberapa tahun, Carron akhirnya mengizinkan topping nanas di restaurannya dengan satu syarat. Ia menolak untuk menyajikan nanas kalengan. Ia menyediakan nanas emas Hawaii utuh yang kemudian dipotong dadu dan dicampur dengan minyak zaitun dan sea salt. Kemudian dipanggang di oven kayu hingga nanas terkaramelisasi.
![]() |
Baca juga: Begini Tanggapan Paris Hilton dan Justin Bieber Soal Pizza Topping Nanas
Sementara itu, Chef Emily dari EMILY and Emmy Squared juga melakukan hal sama. Ia memberikan apa yang diinginkan pelanggan. Selama hal itu masih dapat memberikan rasa yang seimbang jika dipadukan dengan bahan lain, topping nanas tidak masalah baginya.
Louis, seorang chef pizza kawakan dan konsultan pizza NYC juga menyetujui topping nanas. "Nanas diterima bila diolah secara serius," Ujar Louis
Namun masih banyak chef yang dengan tegas menolak menawarkan nanas di restoran pizzanya. Alasannya ialah keaslian pizza itu sendiri. Mereka adalah para chef di tempat pizza pertama dijual di Amerika Serikat, Lombardi's NYC.
Terakhir adalah pernyataan dari Scott Weiner, chef Scott's Pizza Tours. Pernyataan Scott dinilai bijaksana terkait hal ini.
![]() |
"Untuk siapapun yang mengatakan nanas tidak dapat diterima sebagai topping karena itu bukan 'Italia.' Itu (nanas) ada dalam budaya makan Italia jauh sebelum pepperoni dan tidak ada yang mendebatnya. Banyak topping populer yang tidak diterima hanya karena kurang 'Italia.' Topping jagung? Topping ayam, kerbau? tidak banyak yang membicarakannya, tapi mereka juga tidak 'Italia' dan saat mereka diolah dengan baik, terasa sangat enak," Ujar Scott.
"Untuk mereka yang mengatakan nanas tidak diterima sebagai topping pizza karena rasanya tidak enak, mungkin mereka kurang mengolahnya dengan benar. Potongan nanas mentah ditaruh begitu saja di atas pizza? Tidak mungkin," ujar Weiner.
Ia melanjutkan, "Panggang dan lumuri nanas dengan lapisan madu lalu satukan dengan daging, akan sangat nikmat. Tidak perlu menambahkan tomat lagi pada pizza topping nanas, karena tingkat keasamannya sudah cukup. Saya sangat mendukung nanas dan pemikiran ini sama seperti argumen makanan lainnya. Jika Anda tidak menyukainya, jangan memakannya," pungkasnya. Jadi, bagaimana menurut Anda?
(adr/adr)