Mashed (19/11) merangkum etiket-etiket makan di sebuah negara. Mulai dari China, India, Italia, Spanyol hingga Thailand. Fakta-faktanya menarik untuk diketahui dan bisa jadi panduan saat Anda mengunjungi negara tesebut.
1. China
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Di China ada etiket makan unik yang sebaiknya diketahui. Jika banyak orang tua mengajarkan anaknya untuk menghabiskan seluruh makanan agar tak terbuang sia-sia, prinsip ini tidak berlaku di China. Di sana Anda justru dianjurkan tidak menghabiskan makanan.
Mengapa? Menghabiskan makanan rupanya pertanda bahwa Anda masih lapar dan mengisyaratkan tuan rumah tak memberi cukup makanan. Tapi hal ini berbanding terbalik saat Anda di India dan Jepang. Menyisakan sedikit saja makanan menunjukkan Anda tidak menghargai orang yang memberi makanan. Sekaligus membuat makanan terbuang begitu sia-sia.
2. India
![]() |
Di India Anda tak dianjurkan ucapkan "terima kasih" usai mendapat makanan. Alasannya pada situasi formal, ungkapan "terima kasih" sama sekali tak masalah. Tapi saat makan bersama seluruh teman dan keluarga, mengungkapkan rasa terima kasih menunjukkan mereka sudah berbuat hal spesial untuk Anda.
Dari perspektif budaya, ini menunjukkan jarak pada hubungan Anda dengan mereka. Ucapan "terima kasih" seolah menggambarkan kualitas hubungan Anda formal, bukan kasual dengan keramah-tamahan yang menyertai.
3. Hungaria
![]() |
Saat mengucapkan "Cheers," banyak orang terbiasa mendentingkan gelas dengan orang-orang di sekitarnya. Tapi kalau di Hungaria, jangan lakukan hal ini. Pasalnya mendentingkan gelas dianggap kasar dan bisa membuat Anda diteriaki orang yang lebih tua.
Hal ini bermula pada tahun 1848 dimana saat itu pemimpin Austria merayakan eksekusi pemberontak Hungaria dengan mendentingkan gelas. Jelas bahwa melakukan kebiasaan ini bisa mengingatkan masyarakat Hungaria akan pengalaman buruk di masa lalu. Meski begitu belum diketahui pasti apakah alasan tersebut fakta atau bukan.
4. Spanyol
![]() |
Mencari restoran tapas enak di Spanyol bisa dengan indikator unik. Perhatikan saja lantai restoran, kalau banyak sampahnya bisa dipastikan suguhan tapas di sana enak. Mengapa begitu? Banyaknya sampah ternyata menunjukkan seberapa sibuk restoran.
Sibuk dikaitkan dengan pelayanan restoran terhadap banyak orang. Banyak orang menandakan restoran punya makanan yang enak. Meski begitu tak semua restoran di Spanyol menerapkan hal ini.
5. Thailand
![]() |
Makan dengan sendok dan garpu sudah lumrah saat menyantap nasi dan hidangan aneka lauk. Tapi saat di Thailand, adanya nasi di meja menandakan Anda harus mempraktekkan etiket makan unik.
Sumpit, misalnya, hanya dipakai untuk hidangan mie. Sementara hidangan lain harus memakai sendok dan garpu. Posisi memakainya sendok di kanan dan garpu di kiri. Tapi jangan gunakan garpu untuk menyuap makanan ke mulut. Hal ini sangat terlarang.
Begitu juga dengan memotong makanan jadi lebih kecil, tidak boleh dilakukan. Etiket lainnya adalah memakan ketan dengan tangan dan tidak mengambil makanan dalam porsi besar. Tak mengapa ambil banyak makanan asalkan dalam porsi kecil. (lus/adr)