Beberapa negara miskin dan negara yang dilanda perang ternyata menduduki peringkat teratas sebagai negara dengan harga makanan termahal didunia. Dilansir dari Foodbeast (17/10), sebuah studi mengungkapkan betapa mahalnya makanan di seluruh dunia. Analisis ini melihat biaya relatif dari porsi kacang dan beras berdasarkan pendapatan rata-rata harian seseorang di wilayah tersebut.
![]() |
Nilai itu kemudian dibandingkan dengan harga makanan sederhana yang sama di New York City. Di kota ini, penduduknya bisa membeli kacang dan beras seharga sekitar $1,20 (setara Rp 16.207) atau 0,6% dari rata-rata penghasilan harian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Posisi teratas ternyata diduduki oleh Republik Sudan Selatan. Untuk membeli makanan seperti kacang dan beras disana, penduduk setempat bisa menghabiskan sebanyak 115% dari pendapatan rata-rata harian mereka. Ini berarti bahwa harga makanan biasa di negara dengan harga makanan termahal di dunia, bisa lebih mahal daripada pendapatan harian orang-orang di wilayah tersebut.
Posisi berikutnya diikuti oleh negara-negara miskin dan negara yang mengalami peperangan. Seperti Nigeria yang berada di peringkat kedua. Dilanjutkan dengan Syria, Malawi dan posisi kelima ditempati Republik Demokratik Kongo.
Direktur Eksekutif Program Pangan Dunia David Beasley mengatakan bahwa "laporan tersebut merupakan pengingat, bagaimana konflik dapat menciptakan ketidaksetaraan yang kejam dalam hal akses terhadap makanan."
Baca juga: Atasi Kelaparan Dunia, Peneliti Ciptakan Bahan Makanan dari Listrik
![]() |
Seperti yang diakui oleh PBB, mereka yang berada di negara-negara tersebut mengalami kelaparan ekstrim dan sangat membutuhkan bantuan untuk ketahanan pangan dan akses makanan. PBB telah membuka jalan dengan melakukan diskusi mengenai tindakan yang dapat dilakukan demi melawan kelaparan. Ini diharapkan dapat membantu negara-negara miskin di dunia.
Solusi potensial lainnya bisa berupa produk makanan dan teknologi inovatif yang membuat makanan lebih mudah diakses. Seperti aquaponics atau golden rice. (lus/odi)