Jianbing atau pancake goreng merupakan makanan kaki lima populer di China. Jianbing memakai adonan tipis seperti crepe goreng yang terbuat dari telur dan tepung.
Kemudian jianbing diisi dengan ketumbar, daging babi, ubi, daun bawang, acar dan lainnya. Ada pelengkap aneka saus untuk menikmati jianbing seperti asam manis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Baca juga: Jianbing, Menu Sarapan Enak yang Sudah Dikenal Sejak 2000 Tahun Lalu
Meski jianbing sudah ada di jalanan China sejak lama, baru-baru ini penjual makanan tersebut membuat keributan. Berdasarkan laporan People's Daily, seorang pedagang di distrik sentral bisnis Beijing berdebat dengan konsumen mengenai telur.
"Saya bisa menghasilkan 30.000 yuan (Rp 61,2 juta) per bulan. Tidak mungkin saya menggunakan kurang dari satu telur untuk jianbing Anda," ujar penjual kepada konsumen, seperti dikutip dari Next Shark (22/9).
![]() |
Klaim itu rupanya viral di media sosial. Memicu reaksi cemburu dari banyak orang, khususnya pekerja kantoran. Zhaopin, sebuah platform karir lokal, menemukan bahwa gaji rata-rata pekerja kerah putih di China turun menjadi 7.376 yuan (Rp 15 juta) pada kuartal kedua tahun ini.
Menariknya, klaim penjual jianbing sepertinya pantas saja. Sebab People's Daily menemukan penjual jianbing lainnya yang menghasilkan lebih banyak lagi.
Jia Xiuying menjual jianbing dengan harga 8 yuan (Rp 16.300) - 21 yuan (Rp 42.900) per buah. Ia bisa mendapat setidaknya 100.000 yuan (Rp 204,1 juta) per bulan.
![]() |
Jia mendapat jumlah tersebut dari tiga stand yang ia miliki. Namun ia memulai bisnis jianbing dengan sedikit modal.
"Saya mulai berjualan jianbing tahun 2001. Saat itu kondisi ekonomi saya sangatlah buruk. Saya hanya bisa berinvestasi di jianbing. Jianbing membutuhkan sedikit modal. Biayanya rendah," kata Jia.
Dengan berbisnis jianbing, Jia bisa menyekolahkan anaknya perguruan tinggi, pascasarjana dan liburan ke luar negeri. Ia juga bisa membeli rumah dan mobil.
![]() |
"Suatu saat ketika saya tak lagi bisa bergerak, saya akan meminta pewaris saya untuk mempertahankannya (bisnis jianbing). Bahkan di kehidupan selanjutnya, cucu saya dengan bangga tahu apa yang saya lakukan," ujar Jia yang menjalankan bisnis bersama rekannya, Jiang Jilan.
Dengan dedikasi tersebut, tidak mengherankan jika bisnis jianbing berkembang pesat bagi Jia dan penjual lainnya. Mereka bertahan menyediakan jianbing lezat untuk penduduk lokal China yang sedang lapar di pagi hari.
Baca juga: 5 Makanan China Ini Paling Digemari Warga Amerika Serikat
(msa/odi)