Nyam! Ini Jengkol Bermartabat yang Renyah Enak Tanpa Bau

Nyam! Ini Jengkol Bermartabat yang Renyah Enak Tanpa Bau

Gabriella Putri - detikFood
Sabtu, 16 Sep 2017 06:12 WIB
Foto: detikcom
Bandung - Jengkol identik dengan bau tajam. Tapi penyuka jengkol waib mampir ke sini. Ada beragam olahan jengkol sedap dan bermartabat tanpa bau.

Jika berkunjung ke Bandung, mampirlah ke Jalan Banteng No 50, Lengkong, Kota Bandung. Di sini ada sajian jengkol tanpa bau. D'Jengkol Kapeh Resto, rumah makan ini menyuguhkan berbagai olahan jengkol yang tidak beraroma tajam.

Pengelola menyebutnya Jengkol Bermartabat. "Seperti tagline kita 'Menebar Cintah Tanpa Bau Nagah', kita mengolah bagaimana jengkol ini agar enggak terasa bau di mulut. Kita menggunakan rempah-rempah khusus untuk membuat jengkol itu enggak bau," ujar Gunarsyah, pemilik D'Jengkol Kapeh Resto saat ditemui di D'Jengkol Kapeh Resto Rabu (13/9/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nyam! Ini Jengkol Bermartabat yang Renyah Enak Tanpa BauFoto: detikcom

Berdiri sejak akhir tahun 2014, rumah makan ini menyajikan 12 menu jengkol yang jarang ditemukan di tempat lain. Mulai dari semur jengkol yang legendaris, sampai jengkol cabe rawit yang super pedas.

Alasan memilih jengkol sebagai menu utama di kafe ini, dilatarbelakangi kesukaan sang pemilik akan jengkol. "Karena kita sekeluarga itu penyuka jengkol, dari mulai ibu sampai anak-anaknya semua penyuka jengkol. Ketika kita mau bikin bisnis kuliner, yang kepikiran tuh inget dulu ibu saya pernah buka warteg dan yang paling laris tuh semur jengkol. Jadi kenapa enggak kita bikin rumah makan yang menu utamanya itu jengkol," jelas Gunarsyah.

Selain itu, yang unik dari kafe ini menjelaskan konsep jualan dengan bahasa kekinian, seperti dituliskan dalam website djengkol.com. Gya penulisannya juga unik, di mana di setiap kalimat berhuruf akhir vokal, maka akan terdapat tambahan huruf 'h' di belakangnya.

"Kenapa penulisannya seperti itu, karena biasanya kalo orang Sunda kan suka ditambahin 'h' ya kalau ngomong. Nah selain itu juga mencerminkan kalau setelah makan jengkol kita walaupun sering ngomong 'h' juga enggak akan bau mulut," terang Gunarsyah.

Nyam! Ini Jengkol Bermartabat yang Renyah Enak Tanpa BauFoto: detikcom

Popularitas menu jengkol di sini semakin meningkat, bahkan di kalangan anak muda. "Kita biasanya buka dari jam 11 pagi sampai jam 8 malam. Tapi kalau weekend biasanya jam 4 sore kita udah tutup, karena udah pada habis," ujar Gunarsyah.

Untuk menikmati varian menu jengkol, Sunda hanya perlu mengeluarkan uang Rp 17.000- Rp 35.000 saja. Bagi Anda yang tidak bisa makan jengkol jangan khawatir, ada 'Menu Piguran' tanpa jengkol. (odi/odi)

Hide Ads