Daging Beku yang Dilumerkan Bisa Dibekukan Lagi? Ini 6 Mitos Daging Beku yang Perlu Diketahui

Daging Beku yang Dilumerkan Bisa Dibekukan Lagi? Ini 6 Mitos Daging Beku yang Perlu Diketahui

Regita Lorena - detikFood
Selasa, 12 Sep 2017 17:18 WIB
Daging Beku yang Dilumerkan Bisa Dibekukan Lagi? Ini 6 Mitos Daging Beku yang Perlu Diketahui
Foto: Istimewa
Jakarta - Membekukan makanan menjadi salah satu cara mengawetkan makanan. Namun, banyak orang beranggapan bahwa membekukan makanan menjadi satu-satunya solusi yang aman.

Menyimpan makanan memang bisa mempertahankan makanan dan mencegah faktor kontaminasi bakteri pada makanan. Namun, ada hal-hal yang harus diperhatikan misalnya saja proses penyimpanannya.

Namun, masih banyak orang yang bingung mengenai proses pembekuan makanan. Banyak mitos yang bahkan sama sekali tidak benar. Berikut beberapa mitos mengenai proses membekukan daging, seperti diulas dari www.news.com.au (10/9).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca Juga: Mau Membekukan Makanan? Perhatikan 4 Hal Penting Ini

1. Daging yang sudah dilumerkan tidak bisa dibekukan lagi

Foto: Istimewa
Hal ini tentu saja tidak benar. Menurut CSIRO, sangat aman untuk membekukan kembali daging, ayam atau makanan beku lainnya yang sudah dilumerkan. Selama dilumerkan di lemari es yang memiliki suhu 5C atau lebih rendah. Satu-satunya hal yang mungkin berbeda adalah rasanya. Karena daging yang sudah dilumerkan bisa menjadi sedikit lembek.

Yang perlu diperhatikan adalah uap 'pre-freezer'. Jika Anda memasak daging yang sudah dicairkan dan ingin menyegarkannya kembali dengan membekukannya, jangan masukkan daging ke dalam wadah saat masih panas. Hal tersebut bisa menciptakan kondensasi, yang merupakan tempat berkembang biak sempurna bagi bakteri.

2. Bakteri hilang dengan mencucinya

Foto: Istimewa
Seperti selada segar atau buah segar, daging juga harus dicuci terlebih dahulu sebelum dimasak. Namun, dengan mencucinya tidak berarti dapat menghilangkan bakteri. Karena percikan air pada daging justru meningkatkan risiko bakteri berbahaya.

Daging, cairan, udara segar merupakan tempat bakteri berkembang biak. Sebagian besar daging dimasak diatas titik didih, untuk menghancurkan semua bakteri yang ada.

3. Semua makanan baik untuk dibekukan

Foto: Istimewa
Banyak orang yang beranggapan bahwa makanan apa saja dapat disimpan dengan aman di dalam freezer. Sebagaian besar makanan memang baik untuk dibekukan, tapi ada beberapa makanan yang tidak boleh terbungkus oleh es. Misalnya saus atau sayuran yang akan layu.

Contoh lain adalah kopi, kandungan minyaknya akan menurun pada temperatur dingin. Akibatnya, kopi menjadi mudah menyerap bau dari bahan makan yang terdapat dalam kulkas. Sebaiknya periksa kemasan makanan untuk melihat apakah aman untuk di bekukan atau tidak.

4. Tidak ada masa kedaluwarsa untuk makanan beku

Foto: Istimewa
Kita seringkali memasukkan barang ke dalam freezer dan berpikir bahwa makanan tersebut akan bertahan tanpa batas waktu. Padahal, kualitas makanan akan memburuk jika semakin lama dibekukan.

Olahan sup, semur dan cassarole cukup bertahan tidak lebih dari tiga bulan. Sementara steak dan unggas mentah bertahan tidak lebih dari 12 bulan. Jika lebih dari waktu yang sudah di tentukan tersebut, buanglah makanan yang ada di freezer Anda.

5. Keamanan makanan diketahui dengan cara mencium baunya

Foto: Istimewa
Mitos ini sama saja dengan 'aturan 5 detik' yang sama sekali tidak benar. Mencium bau makanan untuk menentukan keamanan makanan bukanlah standar yang baik untuk diikuti.

Saat sudah kedaluwarsa, makanan seringkali tidak memiliki bau dan memiliki bakteri tertentu yang tak terlihat. Bakteri tersembunyi ini dapat menimbulkan risiko kesehatan yang signifikan. Jadi, jika makanan sudah
kedaluwarsa, segeralah membuangnya.

6. Proses pembekuan membunuh bakteri

Foto: Istimewa

Membekukan makanan dapat memancing tumbuhnya bakteri pada bahan makanan, terutama bila makanan atau freezer memang sudah terkontaminasi. Pembekuan makanan membuat bakteri tidak aktif, tapi tidak membunuh mereka. Ini berarti, jika Anda membekukan makanan yang terkontaminasi, kontaminasi yang sama akan ada saat
dilumerkan.

Baca Juga: Sampai Berapa Kali Makanan Bisa Dilumerkan dan Dibekukan Kembali?
Halaman 2 dari 7
(adr/odi)

Hide Ads