Restoran terbaik memiliki sejarah, budaya dan cara tersendiri menciptakan ruang dan waktu yang unik. Namun, banyak dari restoran tersebut tidak akan bisa Anda kunjungi, karena sudah lama tidak beroperasi alias tutup.
Baca juga : Mau Bersantap di 10 Restoran Terbaik Dunia? Simak Info Penting Ini (1)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Atomic Cafe
![]() |
Pada tahun 1946, Ito dan Minoru Matoba pindah ke daerah Little Tokyo di Los Angeles setelah dibebaskan dari kamp pengasingan dan membuka kafe bernama Atomic Cafe. Atomic Cafe menyajikan menu yang terdiri dari hidangan "Jepang China Amerika" dengan santapan mie dan hamburger.
Matoba memilih nama Atom begitu segera setelah serangan nuklir menghampiri Hiroshima dan Nagasaki. Orang akan selalu mengingat bom atom itu dan akan selalu mengingat Atomic Cafe.
Pada akhir 1970-an Atomic Cafe memasuki fase baru di bawah pengaruh putri Matoba, Nancy Sekizawa, atau dikenal sebagai Atomic Nancy, yang mengenalkan estetika punk ke restoran. Namun sayangnya, Atomic Cafe tutup pada tahun 1989, dan bekas lokasinya kemudian dirobohkan menjadi sebuah stasiun kereta bawah tanah.
2. Julien's Restorator
![]() |
Julien's Restorator merupakan restoran pertama yang memiliki konsep tersendri. Didirikan pada bulan Juli, 1793, oleh Jean Gilbert Julien, mantan koki Archbishop of Bordeaux yang melarikan diri ke Amerika setelah Revolusi Prancis. Restoran tersebut punya menu restoratif dan sehat.
Tidak seperti kebanyakan restoran pada waktu itu yang menawarkan menu bergaya prasmanan dengan harga tertentu, para pengunjung Restorator memiliki kesempatan untuk membaca dengan teliti sebuah menu dan hanya membayar makanan yang dipesannya.
Restorator terkenal dengan sup, kaldu, kue kering, daging sapi, bacon, dan daging unggas. Restoran ini dikenal sebagai "the prince of soup". Julien tetap mengawasi restoran ini sampai kematiannya pada tahun 1805, yang kemudian dijalankan oleh istrinya selama satu dekade, sampai dijual ke chef Prancis. Sayangnya, bangunan itu dirobohkan pada tahun 1824.
3. El Bulli
![]() |
El Bulli, telah membuat sejarah baru. Pada tahun 1983 ketika angkatan laut membuka lowongan, Ferran Adria memutuskan untuk menghabiskan liburan musim panasnya bekerja di sana. Saat kebanyakan orang memilih untuk minum dan bersenang-senang, Adira memilih untuk kembali pulang setelah dinas militernya dan menjadi kepala koki pada tahun 1987.
Adria lalu memulai sebuah filosofi memasak yang didefinisikan sebagai "Creativity means not copying." Adria memutuskan untuk menutup restoran selama musim dingin dan fokus pada eksperimennya. Adria diperkenalkan oleh chef terkenal Joel Robuchon sebagai chefi terbaik, dan restoran El Bulli akhirnya menjadi sangat diminati.
Sanking populernya, El Bulli menerima lebih dari satu juta permintaan pemesanan dan hanya 8.000 orang yang beruntung mendapatkan meja. Sayangnya, restoran ini tutup pada tahun 2010, karena Adria ingin fokus pada eksperimen kulinernya tanpa kesulitan memuaskan pelanggan.
4. Ameche's Drive-In Restaurant
![]() |
Budaya Amerika yang menyukai mobil pada tahun 1950an dan 60an, membuat berdirinya Drive-in. Pada tahun 1956, bintang Baltimore Colts, Alan Ameche terikat bisnis restoran dengan sesama pemain dan mantan koki, Gino Marchetti.
Waralaba ini dikenal dengan burgernya dan menjadi lokasi utama bagi kaum muda untuk memamerkan mobil mereka dan menarik minat lawan jenis. Sama seperti tempat lain, pada akhir 1960-an kepopuleran drive-in memudar . Namun, banyak orang Baltimore yang memiliki kenangan indah tentang masa muda mereka disana.
5. Carnegie Deli
![]() |
Setelah dibuka pada tahun 1937, Deli yang berada di Seventh Avenue New York di seberang Carnegie Hall merupakan satu-satunya restoran yang menyajikan masakan klasik Yahudi seperti smatzo ball soup dan sandwich pastrami.
Di tahun 1970-an, Carnegie Deli semakin populer setelah seorang reviewer untuk The New York Times mengakui bahwa deli memiliki pastrami terbaik di kota ini. Carnegie Deli menyajikan 'sandwich raksasa' yang sangat besar untuk para pelanggan. Namun, pada tahun 2015, Carnegie Deli harus tutup selama 40 bulan setelah pekerjanya ditemukan mencuri gas dan pengadilan memerintahkan restoran tersebut membayar lebih dari $ 2 juta ( Rp 26 M)
Segera setelah itu, pemilik Carnegie Deli, Marian Harper bercerai dengan suaminya, yang diduga mencuri resep pastrami dan cheesecake yang dibagikan pada gundiknya. Carnegie's Deli ditutup untuk selamanya-lamanya pada bulan Desember 2016. Sementara cabangnya tetap buka di Las Vegas dan Bethlehem, Pennsylvania.
Baca juga : Inilah 50 Restoran yang Raih Penghargaan Restoran Terbaik di Dunia (lus/odi)