Warung sate Hadori berada di belakang stasiun Bandung pintu Selatan atau tepatnya di dalam terminal Stasiun Hall. Pengunjung bisa keluar dari pintu Selatan kemudian melewati jalan kecil di belakang tugu kereta api.
Tak jauh dari pintu kecil itu, ada sebuah warung dua lantai yang tertera papan bertuliskan 'Sate Hadori'. Saat sampai di depan pintu, pengunjung akan menjumpai pegawai sedang membakar sate. Semerbak wangi daging kambingpun tercium dari kepulan asapnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Saat memasuki pintu utama, terlihat dua orang tengah sibuk bekerja. Salah satu pekerja sedang mengiris daging dari paha kambing muda yang tergantung. Satunya lagi menusukkan irisan daging itu ke tusuk sate. Satu tusuk berisi 3 potong daging kambing plus 1-2 potong lemak.
Sementara terlihat puluhan pengunjung yang hanya berjarak satu meter dari aktivitas pemotongan daging tengah menyantap sate yang hangat. Pemandangan ini tentunya tak lazim dijumpai di warung sate lainnya.
Sate yang baru saja dipersiapkan langsung dibakar di depan sesuai pesanan pengunjung yang datang. Pengunjung akan merasakan nikmatnya daging sate segar yang disajikan sesaat setelah dibakar.
"Kami sengaja buat konsep ini, biar orang lihat prosesnya motongnya dan nusuknya dan bakarnya. Ini loh daging yang dipakai, jadi tidak ada yang ditutupi lagi. Biar pembeli lebih percaya juga," kata pengelola sate Hadori, Fahmi Garnadi (33) kepada detikfood, Selasa (29/8/2017).
![]() |
Ciri khas sate Hadori yaitu menggunakan daging paha belakang kambing betina berusia 1 - 1,5 tahun. Kambing muda akan lebih empuk saat dibakar terlebih yang digunakan adalah daging bagian paha belakang.
Bagi pengunjung yang tidak menyukai daging kambing, di sini juga ada sate daging ayam dan sapi. Tapi tentunya tak lengkap rasanya apabila tidak mencoba sate daging kambing.
"Ciri khas sate Hadori ya daging kambing. Kami pakai kambing betina berusia 1 - 1,5 tahun. Khususnya yang dipakai paha belakang lebih empuk dari paha depan," tutur cucu dari kakek Handori
Selain memiliki ciri khas sate kambing, sate Hadori juga punya menu favorit yang kerap dicari pemburu kuliner yaitu sate sinereut atau has dalam kambing. Karena favorit, mereka menyediakannya terbatas setiap harinya.
"Paling favorit sate sinereut (has dalam) paling empuk. Dalam sehari kami hanya menyediakan sekitar 50 - 100 tusuk karena limited. Ada yang tahu bisa langsung pesen," jelas dia.
Keistimewaan sate Hadori juga irisan daginya cukup tebal. Walaupun tebal, daging sangat empuk dan lembut saat disantap. Sate dihidangkan dalam piring dilengkapi kecap irisan bawang merah, irisan cabe dan bumbu kacang.
Pemesanan porsi sate Hadori juga biasanya disertai nasi satu bakul kecil untuk satu atau dua orang. Namun, dengan ukuran sate yang besar membuat Anda akan kekenyangan setelah menyantap satu porsi sate.
![]() |
Sate Hadori setiap harinya buka dari pukul 10.00 - 02.00 dini hari bahkan tak jarang 24 jam tergantung ketersediaan daging. Setiap harinya rata-rata mereka menyediakan 70 kilogram daging kambing, sapi dan ayam.
Satu porsi sate Hadori dihargai dari Rp 50 ribu - Rp 70 ribu. Namun, dengan harga itu, dipastikan setiap pengunjung akan kenyang menikmati nikmatnya satu porsi sate Hadori yang legendaris di Kota Bandung.
"Khusus sate has dalam harganya Rp 65 ribu kalau sate kambing biasa Rp 60 ribu. Sedangkan sate ayam dan sapi kisaran Rp 50 ribu," ungkap dia.
(lus/odi)