Enak Tapi Menjijikkan, 10 Makanan dan Minuman Ini Terbuat dari Kotoran hingga Air Liur Manusia (1)

Enak Tapi Menjijikkan, 10 Makanan dan Minuman Ini Terbuat dari Kotoran hingga Air Liur Manusia (1)

Lusiana Mustinda - detikFood
Sabtu, 19 Agu 2017 15:08 WIB
Enak Tapi Menjijikkan, 10 Makanan dan Minuman Ini Terbuat dari Kotoran hingga Air Liur Manusia (1)
Foto: Istimewa
Jakarta - Pernah mencicip minuman atau makanan yang dihasilkan dari kotoran manusia atau hewan? Anda bisa mencobanya kalau berani. Ada juga makanan yang dibuat dari air liur, bagaimana rasanya?

Di dunia, makanan memang ada yang unik dan tak biasa. Bereksperimen dengan berbagai jenis bakteri, ternyata juga bisa menghasilkan produk makanan dan minuman yang enak dan disukai.

Dikutip dalam Listverse, berikut ini beberapa makanan dan minuman yang agak mengerikan karena dibuat dari kotoran bayi, muntahan hewan hingga kotoran hewan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca Juga: Idih, Restoran di Jepang Ini Tawarkan 'Kotoran Manusia'

1. Kopi Luwak

Foto: Istimewa
Kopi ini jadi salah satu jenis kopi yang paling mahal di dunia. Ini dihasilkan dari biji kopi yang diambil dari kotoran luwak atau musang. Harga biji kopi yang sudah dipanggang bisa lebih dari Rp 3 juta per kg. Kopi luwak diambil dari kotoran luwak, hewan sejenis musang, yang memakan buah kopi. Kopi luwak disebut-sebut unggul karena hewan ini memilih buah kopi berkualitas baik.

2. Teh Hijau Panda Dung

Foto: Istimewa
Panda terkenal doyan makan daun dan bambu. Menurut seorang pengusaha teh, panda yang hanya makan bambu liar, hanya menyerap sekitar 30 persen dari nutrisi, yang berarti bahwa sisa dari 70 persennya dieliminasi melalui kotoran mereka. Sehingga kotorannya kaya akan vitamin dan mineral yang ada di tanaman tersebut bisa dimanfaatkan dalam bentuk pupuk.

Pengusaha teh itu bernama An Yashi. Ia adalah seorang dosen dan pakar satwa liar Universitas Sinchuan yang telah menanamkan kotoran panda ini untuk membuat teh hijau usubuh dan unik.

Ia mengatakan, "Sama seperti teh hijau, bambu mengandung unsur pencegah kanker dan meningkatkan efek anti kanker dari teh hijau yang digunakan sebagai pupuk teh. An Yashi's Panda Dung Green Tea ini dijual dengan harga $35.000 atau sekitar Rp 466 Juta per 500 gram.

3. Un, Kono Kuro

Foto: Istimewa
Nama bir ini bertuliskan tulisan Jepang ini diproduksi oleh pabrik bir buatan Kanagawa Sankt Gallen untuk April Mop 2013, bir ini terjual habis hanya dalam beberapa menit setelah tersedia. Minuman ini dibuat dari bahan yang tak biasa untuk bir yaitu kopi. Yang unik, kopi dikumpulkan dari gajah Thailand Golden Triangle Elephant Foundation yang sangat membantu.

Mirip seperti Kopi Luwak, biji kopi akan melewati sistem pencernaan dan sampai di ujung pencernaan. Berbeda dengan luwak, sebagain besar kacangnya tak hilang banyak dalam prosesnya. 33 Kg kacang masuk, tapi hanya 1 Kg kacang yang dapat dikeluarkan. Seorang reviewer, Mr. Sato mengatakan tentang birnya, "Setelah menenggak hingga tetes terakhir, perlahan naikd ari tenggorokan dan saya hampir pingsan. Kombinasi pahit dan manis tetap segar seperti tertinggal dikepala saya. Aromanya mirip seperti bir."

35 gram kopi unik ini dijual dengan harga $104 atau sekitar 1,38 juta.

4. Chica tradisional

Foto: Istimewa
Chica merupakan bir jagung yang diseduh di Andes. Minuman itu sudah berumur ribuan tahun dan memainkan peran besar dalam budaya kelompok seperti suku Inca dan Aztec yang menganggap mabuk sebagai aktivitas spiritual dan berbagai minuman sebagai tanda persahabatan.Meskipun Anda mungkin telah menikmati segelas Chicha, secara tradisional, minuman tersebut diseduh secara berbeda dari kebanyakan versi di zaman modern.

Untuk memulai proses fermentasi, bir Chicha akan dimulai dengan mengolah jagung secara menyeluruh dengan ludah mereka, benar-benar dibasahi dengan air liur mereka sendiri. Enzim dalam ludah kita cukup untuk mengolah tepung jagung atau maizena menjadi gula sehingga dapat difermentasi setelah itu dikeringkan setelah itu barulah dibuat menjadi minuman beralkohol.

5. Madu

Foto: Istimewa
Lebah memiliki dua perut, salah satunya benar-benar didedikasikan untuk menyimpan nektar yang mereka kumpulkan dari bunga. Bila penuh, perut ini bisa menimbang sebanyak lebah itu sendiri. Madu lebah ini kembali ke sarangnya setelah mengunjungi lebih dari 1.500 bunga. Sesampainya di sana, mereka melewati nektar tersebut dengan lebah pekerja dengan cara memuntahkan dari perut kedua mereka dan ke dalam mulut menunggu lebah pekerja. Proses regurgitas ini diulang sampai nektar yang dicerna sebagian akhirnya disiapkan dan kemudian diendapkan menjadi sarang lebah. Dari situ airnya keluar dari nektar uang menguranggi zat ke dalam muntahan serangga yang kita kenal.

Baca Juga: Hiii.. Jijik! Puding Ini Bentuk dan Warnanya Persis Kotoran Anjing
Halaman 5 dari 6
(adr/odi)

Hide Ads