Cerita Teh Ninih dari Indramayu, Mengadu Nasib Jualan Gethuk di Jakarta

Jajanan Ndeso

Cerita Teh Ninih dari Indramayu, Mengadu Nasib Jualan Gethuk di Jakarta

Andi Annisa Dwi Rahmawati - detikFood
Selasa, 08 Agu 2017 13:12 WIB
Foto: Noel-Ibnu
Jakarta - Pertemuan Teh Ninih dengan seorang pembeli mengubah nasibnya. Bidikan foto Teh Ninih oleh pembeli tersebut jadi viral di media sosial. Seketika Teh Ninih jadi terkenal.

Saat bersama detikFood (4/8) , Teh Ninih menceritakan kisah mula dirinya jadi viral di tahun 2014. "Dulu itu ada yang foto candid aku. Orangnya beli, nanya nama, umur, alamat, sampai ibu bapak aku. Eh besok dia beli lagi dan nanya lagi," ujar Teh Ninih mengenai sosok pembeli wanita tersebut.

Baca juga: Belajar dari Kehidupan Teh Ninih yang Kini Kembali Jualan Getuk

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Terus dia iseng upload foto aku di media sosial. Akhirnya banyak yang share dan pada penasaran. Jadilah aku tenar waktu itu," lanjut Teh Ninih. Wanita asli Indramayu ini menambahkan hingga kini ia masih berhubungan dengan pembeli wanita yang diketahui bernama Dewi Nurcahayani tersebut.

Teh ninih ketika berjualan di JPO.Teh ninih ketika berjualan di JPO GOR Sumantri. Foto: Ibnu Hariyanto-detikcom

Teh Ninih berujar, "Sampai sekarang akrab banget udah kayak keluarga. Aku manggil dia aja 'emak.'" Tapi kini Teh Ninih mengakui ketenarannya meredup karena sedang sepi pekerjaan di dunia hiburan. "Sekarang lagi sepi job, yaudah aku jualan dulu aja," lanjut Teh Ninih. Tahun lalu ia sempat pulang ke Indramayu untuk menikah dan kini sudah dikaruniai anak berusia 1 tahun.

Tiap hari Teh Ninih berjualan di Jembatan Penyebarangan Orang (JPO) GOR Sumantri, Kuningan. "Mulai jualan itu jam 5 shubuh sampai jam 12 siang," ujarnya. Untuk itu, tiap hari ia bersama beberapa penjual gethuk Indramayu berangkat jam 4 atau 4.30 pagi dari kontrakannya di kawasan Pejompongan.

"Mulai ngeracik gethuk dan jajan pasar itu jam 11-12 malam. Kalau banyak pesanan jam 11 sudah mulai bikin. Selesainya sampai jam 4 pagi. Makanya pola tidurnya jadi kebalik. Tidurnya dari siang sampai sore, terus sore sampai malam lanjut ke pasar dan meracik gethuk," cerita Teh Ninih.

Jualan teh Ninih.Gethuk, jualan teh Ninih. Foto: dok. DetikFood

Jajanan pasar Indramayu yang dijual Teh Ninih adalah gethuk, ketan hitam, tiwul, cenil, sawut dan lupis. "Sekarang aku bikin klepon juga," lanjutnya. Seporsi jajan pasar ini dijual Rp 5.000 oleh Teh Ninih. Meski begitu, ia juga melayani pemesanan dalam jumlah besar. Harganya berkisar Rp 350.000-500.000 untuk ukuran tampah dan bakul.

Soal bahan yang digunakan untuk membuat jajanan pasar, Teh Ninih bisa habiskan 12-13 kg singkong tiap harinya. "Ini hitungannya buat aku berdua sama teman aku yang juga jualan jajanan pasar," terangnya.

Sementara ketan hitam bisa menghabiskan 8 liter, kelapa 12 butir dan selalu membeli tepung gaplek dalam jumlah banyak. "Belinya langsung 1 kwintal dari kampung," lanjut Teh Ninih.

Teh Ninih berjualan gethuk.Teh Ninih berjualan gethuk. Foto: Ibnu Hariyanto-detikcom

Ilmu membuat gethuk dan jajan pasar ini diperoleh Teh Ninih dari neneknya. Teh Ninih berujar, "Dari dulu kan di kampung banyak yang jualan gethuk kayak gini. Jadi udah tau. Nenek juga jualan kayak gini. Udah tahu cara bikinnya juga. Kalau di Jakarta kan kurang banyak ya. Enak dan banyak yang nyari juga kan di sini."

Baca juga: Legit Mantap Gethuk, Sawut dan Tiwul Buatan Teh Ninih

Saat berjualan, Teh Ninih sering kali harus 'kucing-kucingan' dengan petugas Satpol PP. Diakuinya petugas sering mengusir Teh Ninih dari JPO.
Nah, kalau lewat JPO GOR Sumantri, Anda bisa mencicip gethuk dan racikan jajan pasar lainnya buatan Teh Ninih. Dijamin kenyang dan mengobati kangen jajanan pasar! (lus/odi)

Hide Ads