Echoes, sebuah kafe di pasar Satya Niketan yang sangat ramai, di seberang kampus Universitas Selatan Delhi. Echoes memiliki konsep yang berbeda dengan kafe lain. Setiap hari kafe ini dipenuhi dengan pelanggan yang antre.
Kafe biasanya dikenal dengan kopi dan makanannya. Tetapi kafe ini unik karena para pelayannya merupakan penyandang tunarungu dan tunawicara. Jika ingin berbicara dengan pelayan, pengunjung harus melakukan komunikasi nonverbal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Foto: Echoes Satyaniketan |
Dikabarkan oleh food.ndtv.com (11/7) saat memasuki Echoes, pelayan yang menyambut dengan tersenyum dan memberi kartu yang bertuliskan, "Makan, lakukan dan beri energi pada kafe kami yang dikelola oleh staf yang berbeda. Mari melakukan gerakan bersama".
Dibuka pada bulan Desember 2015, restoran ini dikelola oleh enam pelayan tunarungu dan tunawicara. "Dengarkan dengan matamu dan bicaralah dengan tanganmu," adalah mantra untuk semua orang yang ada di kafe ini.
Foto: Echoes Satyaniketan |
Jika ingin melakukan pemesanan, pengunjung harus menekan tombol dan pelayan akan segera datang ke meja. Tombol dihubungkan dengan lampu yang ada di setiap meja, sehingga pelayan bisa mengenali meja begitu lampu menyala.
Kafe ini menawarkan masakan Kontinental, Italia, Meksiko dan China. Agar tak bingung, setiap item makanan pada menu diberi kode yang dapat dituliskan oleh pelanggan pada kertas pemesanan.
Interior kafe juga sangat menarik dengan berbagai fitur di dinding yang menampilkan bahasa isyarat dan kartu petunjuk. Bertuliskan "Bill Please", " Thank You", "Call The manager" di setiap meja.
Memperlancar komunikasi antara pelanggan dan pelayan merupakan tantangan terbesar bagi pemilik kafe. Tapi, hal tersebut membuat kafe menjadi simbol kepentingan sosial.
Foto: Echoes Satyaniketan |
'Kami ingin berbeda dari yang lain, jadi kami berpikir untuk merancang sebuah tempat dengan tema motivasi,' ungkap Kshitij Behl, yang membuka restoran bersama teman-temannya Shivansh, Sahil, Sahib, Prateek dan Gaurav.
"Tapi kami merasa ada yang kurang, sehingga kami berpikir untuk memiliki karyawan tunarungu dan tuna wicara. Pelayan yang bekerja berusia di atas 20 tahun dan ingin bekerja di sektor makanan. Kami ingin memberikan mereka kesempatan untuk berinteraksi dengan pelanggan. Hal ini bisa meningkatkan kepercayaan diri mereka dalam menjalani hidup dan meningkatkan kemampuan kerja mereka," tutup Behl
Jika makan di kafe ini, pengunjung tidak hanya puas dengan makanan yang disuguhkan tapi juga pulang dengan hati yang penuh cinta dan penghargaan.
Setiap hari kafe ini buka jam 10:30 pagi sampai 11 malam. Berlokasi di 17, Lantai 1, Opposite Sri Venkateshwara College, Satyaniketan, New Delhi.
(lus/odi)

Foto: Echoes Satyaniketan
Foto: Echoes Satyaniketan
Foto: Echoes Satyaniketan
KIRIM RESEP
KIRIM PENGALAMAN