Musik bisa menjadi cara yang tepat untuk memberikan pengalaman yang berkesan saat makan di restoran. Bersamaan dengan pengaturan cahaya, musik juga memainkan peran penting yang membuat orang betak duduk di restoran.
Baca juga : Alunan Musik Bisa Membuat Makanan dan Minuman Jadi Makin Enak
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Dikutip dari www.msn.com (29/6) dalam buku terbarunya, "Gastrophysics: The New Science of Eating," Profesor Charles Spence, kepala Oxford University's Crossmodal Research Laboratory, menjelaskan bagimana otak dan indera lainnya mempengaruhi cara kita mencicipi makanan.
Buku Spence memberi penjelasan kepada restoran bagaimana caranya agar makanan kelihatan lebih enak di mata pelanggan. Cara restoran mengatur mood pelanggan tentu saja dapat mempengaruhi seberapa banyak mereka menikmati makanan.
Spence melakukan eksperimen pada orang-orang yang mencicipi makanan di berbagai tempat dengan berbagai kemasan berbeda. Ia juga berbicara kepada chef dan pemilik restoran tentang bagaimana cara mereka mempengaruhi presepsi para pelanggan restoran.
![]() |
Beberapa temuan Spence menunjukkan bahwa, kebanyakan dari restoran tersebut lebih memilih melakukan beberapa trik yang sudah sering dilakukan. Seperti mengubah menu daging dari "factory-farmed" menjadi "free-range" karena daging ini dinilai lebih diminati oleh pelanggan.
Diketahui juga bahwa pelanggan restoran mengira makanan lebih enak jika alat makan yang digunakan lebih berat. Mereka juga akan bersedia membayar dengan harga yang lebih tinggi.
Ternyata saat mendengarkan lagu "Baby" dari Justin Bieber bisa membuat makanan terasa seperti timah saat ditelan. Sementara saat mendengarkan opera Italia saat sedang makan pizza atau pasta dengan taplak meja berwarna merah dan putih dapat meningkatkan rasa nikmat pada makanan.
Musik tak bisa menciptakan atau mengubah rasa makanan. Tapi, nada tertentu dalam musik bisa membuat rasa makanan menjadi lebih menarik dan enak.
Beberapa musik cocok dengan rasa tertentu. Makanan asam lebih cocok dengan musik bernada tinggi, sedangkan makanan manis lebih pas dengan musik yang ramai. Sementara makanan pahit lebih pas disantap sambil mendengarkan lagu-lagu berirama rendah.
Baca juga : Sentuhan Nostalgia dan Peralatan Makan Perak Bisa Membuat Makanan Lebih Enak (lus/odi)