Seige Robinson dan Romilde Kotze sebisa mungkin berusaha menjadikan pesta pernikahan mereka ramah lingkungan. Sampai-sampai suguhan makanan diracik dari bahan yang biasanya sudah dibuang.
Foodcycle Cambridge, badan amal terkait limbah makanan, menyiapkan makan malam pernikahan. Mereka menggunakan makanan yang ditolak supermarket. Termasuk mac and cheese, kari, pizza dan finger food, sebut laporan Metro.co.uk (27/6).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Pengantin ini mengaku bukanlah pemilih dalam makanan (picky eater). Jadi mereka ikut membantu menyusun makanan. Menurut pengantin pria, awalnya para tamu tak tahu makanan apa yang akan diberikan saat makan malam. Mereka baru tahu ketika sudah tersaji.
Kabarnya harga makanan 7.50 Pound per tamu (Rp 128.000). Pasangan ini menganggap mereka bisa hemat lebih dari 10.000 Pound (Rp 170,6 juta).
Makanan sisa dari pesta pernikahan juga tak terbuang sia-sia. Kedua mempelai menyumbangkannya ke tempat tunawisma. Bahkan hadiah pernikahan diganti dengan sumbangan untuk amal.
Tidak cuma makanan yang mereka perhatikan. Seige dan Romilde memilih pakaian pernikahan, cincin hingga dekorasi bekas. Seigo yang mendapat ide setelah jadi relawan dalam kegiatan amal di London, mengatakan elemen bekas pakai dalam pesta itu justru membuatnya makin istimewa.
![]() |
"Ini menjadikannya lebih spesial karena, misalnya, gaun pernikahan (Romilde) milik saudara perempuannya dan karena kami peduli akan lingkungan maka tiap bagiannya membuatnya terasa lebih baik," ujar Sergio.
Pasangan ini menganggap pesta pernikahan ramah lingkungan mereka menghabiskan biaya sepertiga dari rata-rata pernikahan di Inggris yang mencapai 27.000 Pound (Rp 460,7 juta). (msa/odi)