Tim Mudik Detikcom 2017 sempat mampir di warung Warma (warung makan) Pi'an. Letaknya ada di Jalan Kolonel Sudiarta, kota Tegal yang berada persis di seberang Stasiun Tegal.
Nasi lengko teridiri dari tauge yang diseduh air panas, cincang mentimun, irisan tahu goreng, bumbu kacang, kecap, dan krupuk mi. Menurut pemiliknya, Bu Ningsih, nasi lengko mirip dengan pecel namun beda bumbu kacangnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Selain nasi lengko, Warma Pi'an menjual pula menu lainnya, seperti sate kambing muda atau balibul (baru lima bulan), gule kambing, dan sop ayam. Tegal juga punya teh terkenal untuk pendamping makanan tadi, yaitu teh poci.
Pemudik yang ingin mencicipi menu nasi lengko dapat mengunjungi warungnya dari pukul 06.00 sampai 16.00 WIB. Untuk memasak tahu dan nasi warung ini masih mengandalkan api arang.
Menurut Ningsih, Warma Pi'an dari nama pemiliknya bernama Rapi'an yang sudah ada dari tahun 1926. Hingga kini, warung legendaris ini sudah dikelola oleh generasi ketiga.
"Benar. Warung ini menjadikan rujukan orang mudik. Yang jadi pesanan pemudik itu nasi lengko sama sate kambing muda," jelas Ningsih.
Benar saja, terlihat dari mobil yang terparkir di luar warung berplat luar Tegal. Mereka berasal dari berbagai daerah, seperti Bandung maupun Jakarta.
![]() |
Mengenal nasi lengko ini berisi potongan tahu, tempe, mentimun cacah, dan tauge rebus. Lalu, semua tadi disiram dengan saus kacang agar terasa makin nikmat.
Ciri khas nasi lengko adalah penggunaan tahu dan tempe yang digoreng setengah kering. Ada juga pelengkap yang khas berupa irisan daun kucai, kecap, dan taburan bawang goreng.
Diaduk rata dan disuap selagi hangat rasanya makin matap. Ada renyah tempe, segar mentimun, gurih pedas sambal kacang dan kecap manis.
Krenyes kerupuk kanji membuat santapan murah sedap ini makin meriah. Bilas rasa gurih di mulut dengan teh poci yang nasgitel, panas legi kentel. Mantap!
(adr/odi)