Jakarta - Peneliti MIT menciptakan lembaran pasta yang baru akan berubah bentuk saat direbus. Ini agar biaya pengemasan dan pengiriman pasta kering bisa ditekan.
Dikutip dari
Food & Wine (26/5), inovasi ini diberi nama
"shape-shifting pasta." Bentuk awal pasta hanya lembaran tipis gelatin dan pati yang dibuat sedemikian rupa. Begitu kontak dengan air, bentuk pasta baru berubah menjadi 3 dimensi.
 Foto: iStock |
Lembaran tipis pasta diyakini mampu mengatasi biaya pengemasan dan pengiriman pasta yang boros akibat bentuknya. "Kami membuat perhitungan sederhana seperti untuk pasta macaroni. Meski Anda mengemasnya dengan sempurna, kemasan pasta tetap akan menyertakan 67% ruang berisi udara," ujar Wen Wang, salah satu peneliti
"shape-shifting" pasta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal tersebut jelas adalah pemborosan ruang yang mahal. Wang dan tim lalu beride menciptakan makanan yang berubah bentuk saat kontak dengan air. Mereka meneliti bakteri yang memiliki sifat alami untuk itu. Bakteri ini sama dengan yang ditemukan dalam proses fermentasi natto dari Jepang.
 Foto: MIT Media Lab |
Tahap selanjutnya, tim mencetak selulosa yang bisa dimakan ke dalam lembaran gelatin mengandung bakteri tersebut. Mereka juga mencetak beragam pola pasta dalam lembaran selulosa sehingga bentuk pasta tidak itu-itu saja.
Peneliti lain, Lining Yao menjelaskan dengan mencetak pola pasta berbeda pada lembaran gelatin memungkinkan perusahaan mengontrol tingkat pembengkokan dan geometri total struktur pasta.
Ke depannya tim peneliti akan bekerja sama dengan para chef dalam memanfaatkan teknik yang sama. Sehingga siapapun bisa membuat pasta aneka bentuk dengan mudah.
(lus/odi)