Ada banyak kue dan dessert untuk buka puasa yang memakai gula merah. Baik kolak, bubur biji salak, klepon dan masih banyak lagi. Tidak hanya itu, saus gula merah juga kerap diperlukan saat puasa. Misalnya untuk tambahan es kelapa muda, es dawet atau bubur sumsum.
Karena berbahan kering, gula merah bisa mulai distok dari minggu ini. Berikut beberapa tips yang bisa diperhatikan saat akan membeli dan menyimpan gula merah.
1. Jenis gula merah
|
Foto: iStock
|
Mirip gula Jawa, gula aren berasal dari nira pohon aren (enau). Warnanya cokelat cerah dengan bentuk silindris. Ada juga yang berbentuk batok runcing.
Sementara gula semut (gula palem) yaitu gula kelapa atau gula aren dalam bentuk kristal ataupun bubuk. Penggunaannya lebih praktis karena mudah larut dan tahan lama.
2. Pemakaian
|
Foto: iStock
|
Gula aren juga lebih bersih dari gula Jawa. Bila memakai gula Jawa, perlu merebusnya terlebih dahulu lalu saring. Supaya rasanya lebih manis dan bersih.
Sedangkan gula semut biasa ditambahkan ke minuman hangat, adonan roti atau kue. Bisa juga jadi taburan atau pengganti gula pasir.
3. Memilih gula merah
|
Foto: iStock
|
Carilah gula merah dengan permukaan rata, padat, tidak berpasir dan tidak berongga. Teksturnya juga keras dan warnanya cerah merata. Tidak pucat atau hitam. Sebaiknya pilih juga yang utuh dan tidak ada bercak-bercak putih. Bercak ini menandakan gula dibuat dengan campuran gula pasir.
4. Penyimpanan
|
Foto: iStock
|
Namun supaya gula merah tidak mudah meleleh, simpan di tempat yang jauh dari paparan cahaya matahari langsung. Sebaiknya simpan di wadah kedap udara, kering dan bersih. Agar awet sekaligus tak mudah berjamur.

KIRIM RESEP
KIRIM PENGALAMAN