Venesia tidak lagi mau melihat turis berjalan di Saint Mark's Square atau sekitar kanal terkenalnnya sambil memegang sandwich maupun camilan. Otoritas kota ingin menekan ekspansi outlet burger, kebab dan fast food lainnya yang mudah dimakan sambil berjalan, sebut laporan AFP (10/5).
Paola Mar, kepala pariwisata Venesia, menganggap keberadaan outlet tersebut tidak sesuai dengan pelestarian dan pengembangan warisan budaya Venesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Aturan baru juga ingin membatasi pertumbuhan outlet berjualan irisan pizza yang mudah dibawa pulang. Sebab banyak pelajar berkumpul di Campo Santa Margherita square menikmati pizza.
Outlet makanan kaki lima lainnya yang sukses memodernisasi kuliner Venesia adalah Acqua E Mais di distrik San Polo. Mereka menyajikan polenta Italia dengan fritto misto (campuran seafood goreng) dalam cone yang mudah dibawa.
![]() |
Sementara itu, belum lama ada larangan mengonsumsi makanan take-out di Saint Mark's Square. Turis yang ingin makan perlu duduk di meja kafe bersejarah di lokasi simbol Venesia itu.
Ini bukan kali pertama bagi Italia melarang fast food. Verona pernah melarang bukanya gerai kebab baru tahun lalu. McDonald's juga sempat memicu kemarahan di Roma ketika buka outlet dekat Vatikan pada tahun yang sama. Pada akhir tahun 2016, Walikota Florence menolak bukanya sebuah restoran fast food Amerika di Piazza Del Duomo.
(adr/odi)