Tim dari Oregon State University dan University of Washington, Amerika Serikat melakukan penelitian terhadap proses masak di rumah. Penelitian ini melibatkan lebih dari 400 partisipan dewasa, lapor AFP (28/4).
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Skor yang lebih tinggi pada HEI menunjukkan kualitas diet yang lebih baik. Penjabarannya yaitu lebih dari 81 mengindikasikan diet "baik, 51-80 berarti "butuh peningkatan", sedangkan 50 atau kurang darinya berarti "buruk."
Tim menemukan bahwa mereka yang masak di rumah tiga kali dalam seminggu menunjukkan skor rata-rata sekitar 60 pada HEI. Adanya peningkatan masak di rumah jadi 6 kali seminggu juga menambah skor rata-rata sekitar 74.
![]() |
Hasil penelitian yang dipublikasikan dalam American Journal of Preventive Medicine itu juga menyebut partisipan yang rutin makan masakan rumah cenderung pola makannya lebih sehat. Diantaranya lebih rendah kalori, gula dan lemak.
"Secara tradisional, status sosioekonomi yang lebih baik atau lebih banyak uang, berarti orang lebih sehat. Itulah kecenderungannya. Tapi riset ini bertentangan dengan itu. Penelitian menunjukkan sebuah ketahanan terhadap tren tersebut," ungkap Arpita Tiwari yang terlibat dalam penelitian, seperti dikutip dari News18.com (28/4).
Ia mengaitkan hasil penelitian dengan pengeluaran. "Yang penting bukan menghabiskan (uang) lebih banyak tapi bagaimana pengeluarannya. Apa yang Anda konsumsi itu penting. Masak di rumah bisa mengurangi pengeluaran dan riset kami secara empiris mengukur bahwa ketika kita teratur makan malam di rumah, asupan nutrisi akan lebih baik," jelasnya.
Namun Tiwari mengaku bahwa masak di rumah tidak selalu mudah. Ia berkomentar,"Seorang ibu yang punya dua pekerjaan dan empat anak, bahkan jika ia tahu nilai baik dari makan malam dengan masakan rumah, tidak punya waktu untuk masak."
![]() |
Tiwari menyarankan pemerintah Amerika membuat kebijakan yang memperhatikan isu-isu ini. Seharusnya ada program yang membantu orang mendapat asupan gizi sesuai tujuannya.
Studi tersebut menunjukkan pula bahwa di Amerika Serikat sekitar 80% penduduknya gagal memenuhi pedoman pola makan negaranya. Disamping itu, setengah dari uang belanja makanan dipakai untuk beli makanan yang tidak dimasak di rumah. (msa/odi)