Bakery La Farine sudah lama populer di Shanghai, China. Selama ini bakery tersebut punya reputasi baik karena menyediakan produk berkualitas tinggi. Salah satu kuncinya adalah penggunaan tepung kualitas terbaik yang diimpor dari Prancis.
Beberapa waktu lalu muncul tuduhan terkait penggunaan tepung kedaluwarsa dan bahkan berjamur untuk pembuatan roti di sana, lapor The Daily Meal (29/4). Kasus itupun memicu skandal yang menyebabkan seluruh jaringan bakery tutup.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Menurut pemberitaan Shanghaiist (28/4), kabar penggunaan tepung kedaluwarsa pertama muncul pada bulan Maret lalu. Ketika itu seseorang yang mengaku mantan karyawan Farine menulis di media sosial bahwa perusahaannya memakai tepung kedaluwarsa untuk produk mewahnya. Informan tersebut sampai mengunggah video yang menunjukkan masalah kebersihan di bakery.
Shanghai Food and Drug Administration (FDA) kemudian menutup seluruh bakery Farine di Shanghai. Mereka menyita 578 kantung tepung kedaluwarsa dari kantor pusat perusahaan.
Perusahaan pemilik La Farine mengeluarkan pernyataan bahwa itu merupakan sebuah kesalahan. Perusahaan menggunakan tanggal "best before" yang dikeluarkan produsen tepung. Bukan tanggal kedaluwarsa yang lebih pendek yang dikeluarkan pemerintah China.
Kini ada empat orang pegawai yang ditangkap sehubungan dengan skandal tersebut. Termasuk direktur produksi, Laurent Daniel Fortin, dan tiga pekerja China.
![]() |
Laporan Shanghai Daily (28/4) menyebut keempatnya dituduh membuat roti memakai tepung kedaluwarsa di pabrik roti di Minhang mulai dari Desember 2016 sampai Maret 2017. Lalu mereka menjual rotinya di 5 gerai sekitar Shanghai yang populer bagi kalangan ekspatriat dan warga lokal.
Adapun pendiri Farine, Franck Pecol, kembali ke Prancis pada perjalanan yang kabarnya telah direncanakan sebelumnya bertepatan ketika penyelidikan FDA dimulai. (msa/odi)